Cek Kesesuaian, Kemendikbud Pastikan Bocoran Kunci Jawaban UN Tidak Benar  07 April 2016  ← Back

Depok, Kemendikbud --- Salah satu isu yang selalu muncul dalam penyelenggaraan ujian nasional (UN) adalah beredarnya bocoran kunci jawaban UN. Tahun ini pun Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menerima pengaduan adanya bocoran kunci jawaban yang beredar di berbagai daerah. Kemendikbud pun langsung melakukan pengecekan terhadap kesesuaian bocoran tersebut dengan kunci jawaban yang asli.

Melalui Inspektorat Jenderal (Itjen) Kemendikbud yang bertugas memantau pelaksanaan UN di daerah-daerah, terbukti bahwa beragam bocoran kunci jawaban tersebut tidak sesuai dengan kunci jawaban UN yang sebenarnya.

“Pas diuji kebenarannya, justru yang benar hanya sekitar 20 persen. Jadi jangan percaya pada kunci jawaban yang ditawarkan atau dijualbelikan. Itu motifnya ekonomi,” ujar Mendikbud saat meninjau pelaksanaan UN Pendidikan Kesetaraan di Depok, Jawa Barat, Rabu (6/4/2016).

Ia mengatakan, setelah dilakukan pengecekan,  kebenaran dari bocoran kunci jawaban UN yang beredar tersebut beragam, ada yang 10 persen, 15 persen, dan maksimal 20 persen. “Mereka yang menjualbelikan (kunci jawaban), telah mengkhianati ratusan ribu guru dan jutaan siswa yang bekerja dan belajar dengan sepenuh hati,” ujar Mendikbud.

Berdasarkan data yang diperoleh dari Itjen Kemendikbud, setelah dicek kesesuaiannya, persentase kebenaran dari bocoran kunci jawaban yang beredar memang kecil. Misalnya di SMAN 1 Krembung Sidoarjo, Jawa Timur, ditemukan hanya 10 persen jawaban yang benar dari bocoran kunci jawaban yang beredar. Sedangkan di SMAN 1 Donri-donri, Sulawesi Selatan dan SMAN 2 Watan Soppeng, Sulawesi Selatan, hanya 20 persen jawaban yang benar.

Karena itu Mendikbud mengimbau para siswa dan orang tua untuk percaya diri dan tidak mudah memercayai bocoran kunci jawaban yang beredar. Siswa sebaiknya tetap memegang teguh sikap kejujuran, sesuai moto UN 2016, “Prestasi Penting, Jujur yang Utama”. 

Sumber :

 


Penulis : Desliana Maulipaksi
Editor :
Dilihat 3589 kali