Integrasi Vertikal, Hasil UN Jadi Pertimbangan Masuk Perguruan Tinggi Negeri  29 April 2016  ← Back

Bandung, Kemendikbud --- Setelah melalui serangkaian verifikasi dan validasi, scoring atau penskoran hasil ujian nasional (UN) untuk siswa yang mendaftar Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) telah selesai. Selanjutnya data tersebut diserahkan kepada Panitia SNMPTN untuk dapat digunakan sebagai salah satu pertimbangan dalam proses seleksi mahasiswa baru.
 
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan berharap hasil UN dapat dimanfaatkan seoptimal mungkin dalam proses seleksi masuk ke perguruan tinggi negeri melalui jalur SNMPTN. “Kami juga berharap kesempatan bagi anak-anak kita di seluruh Indonesia yang ingin mengenyam pendidikan, lebih tinggi dan terbuka,” ujarnya dalam acara serah terima hasil ujian nasional (UN) 2016 kepada Panitia SNMPTN di Bandung, Jawa Barat, Kamis (28/4/2016).
 
Ketua Panitia SNMPTN, Rochmat Wahab mengatakan, Panitia SNMPTN memiliki komitmen sejak awal untuk menindaklanjuti kesepakatan Mendikbud dan Menristekdikti M. Nasir mengenai pemanfaatan hasil UN dalam proses seleksi calon mahasiswa untuk jalur SNMPTN. “Hasil yang didapatkan dari Kemendikbud tentang UN akan dimanfaatkan secara optimal untuk membuat kelulusan (SNMPTN) lebih halus daripada yang didapatkan dari rapor saja,” kata Rochmat.
 
Ia juga menuturkan, rumus atau formula dalam menggunakan nilai UN untuk proses seleksi mahasiswa baru akan berbeda-beda di setiap perguruan tinggi negeri (PTN). Namun Rochmat menegaskan, Panitia SNMPTN akan melakukan koordinasi dengan semua rektor PTN agar dapat memanfaatkan hasil UN secara optimal dalam SNMPTN.
 
“Itu hak otonom rektor. Dia pemegang utama rumus atau formula dan skor atau penilaian (dalam SNMPTN), termasuk indeks integritas UN, akan jadi pertimbangan rektor,” ujar Rochmat yang juga menjabat sebagai Rektor Universitas Negeri Yogyakarta (UNY). Hal senada juga diungkapkan Rektor Institut Teknologi Bandung (ITB), Kadarsah Suryadi, yang juga hadir dalam acara serah terima hasil UN 2016.
 
Selain menggunakan hasil UN dan nilai rapor sebagai pertimbangan seleksi masuk PTN, beberapa aspek lain yang juga menjadi pertimbangan antara lain indeks integritas, akreditasi sekolah, prestasi sekolah, serta reputasi lulusan sekolah, khususnya dalam dunia kerja. “Kalau sekolahnya berada di grey area, indeks integritasnya rendah, ini akan menjadi penting. Akan dikoreksi dan diberikan angka pembobotan yang berbeda dalam penghitungan nilai seleksi,” tutur Rochmat.
 
 
Direktur Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Dirjen Belmawa) Kemristekdikti, Intan Ahmad, mengatakan, rektor PTN akan lebih terbantu dalam menyeleksi calon mahasiswanya dengan adanya ujian nasional. Menurutnya, nilai UN akan sangat bermanfaat bagi para rektor untuk lebih objektif dalam menerima mahasiswa baru, daripada hanya melihat nilai rapor. Ia juga berharap kerja sama yang erat antara Kemendikbud dan Kemristekdikti untuk  memastikan adanya integrasi vertikal antara pendidikan dasar dan menengah dengan pendidikan tinggi dalam sistem pendidikan nasional.

Sumber :

 


Penulis : Desliana Maulipaksi
Editor :
Dilihat 5342 kali