Mendikbud Imbau Siswa SMP Jalani UN dengan Jujur dan Percaya Diri  09 Mei 2016  ← Back

Jakarta, Kemendikbud --- Hari masih gelap saat Mendikbud Anies Baswedan tiba di SMP Negeri 114, Jakarta Utara, sekitar pukul setengah enam pagi, Senin, (9/5/2016). Di sekolah tersebut Mendikbud menyampaikan apresiasinya kepada seluruh guru atas bimbingannya kepada para siswa. Ia juga meminta para guru dan pengawas mengingatkan siswa untuk menjalani ujian nasional (UN) dengan percaya diri dan sikap kejujuran. 

Mendikbud mengatakan, ujian nasional bertujuan untuk menilai capaian belajar siswa, dan mendapat pemetaan capaian belajar tersebut di seluruh Indonesia. Menurutnya, tujuan tersebut akan sulit tercapai jika proses ujiannya tidak dijalankan dengan kejujuran. Karena itu ia berpesan kepada guru dan pengawas untuk mengingatkan peserta UN agar mengerjakan ujian dengan jujur.

"Sampaikan kepada anak-anak kita untuk percaya diri, percaya kepada diri sendiri. Percayalah pada jawaban yang dibuat sendiri daripada 'alfabet yang diberi nomor' hasil buatan orang lain," ujar Mendikbud saat meninjau persiapan pelaksanaan UN SMP/sederajat di SMPN 114, Jakarta Utara, Senin (9/5/2016).

Selain itu, ia juga berpesan agar guru dan pengawas tertib mengikuti aturan yang tercantum dalam Prosedur Operasional Standar (POS) UN. Tak lupa ia mengucapkan terima kasih kepada guru dan semua pihak yang terlibat dalam pelaksanaan UN 2016 dan telah bekerja di balik layar. 

"Bapak dan Ibu memang tak nampak berada di depan sana tapi kita semua berada di balik wajah masa depan generasi Indonesia," kata Mendikbud.

Setelah berbincang-bincang dengan guru dan pengawas, Mendikbud dan rombongan menyempatkan diri mengunjungi siswa peserta UN di kelas. SMPN 114 Jakarta merupakan salah satu sekolah yang masih menerapkan UN berbasis kertas dan pensil. Di sekolah ini juga terdapat siswa berkebutuhan khusus yang menjadi peserta UN, salah satunya Rizky Amalia Putri, 17, penyandang tuna netra. Mendikbud pun sempat mengajak Rizky berbincang-bincang dan menyemangatinya dalam menghadapi UN hari pertama. 

“Bagaimana Rizky, sudah siapkah ujian untuk hari ini? Sudah belajar kan sebelumnya, dan berdoa juga dari rumah?,” tanya Mendikbud. "Insya Allah, Pak!” jawab Rizky.

Rizky merupakan satu dari 15 siswa berkebutuhan khusus yang bersekolah di SMPN 114 Jakarta, tahun pelajaran 2015/2016. Sebanyak tiga siswa ABK di kelas sembilan (peserta UN), empat siswa di kelas delapan, dan delapan siswa di kelas tujuh. Mereka terdiri dari  siswa penyandang autis, lambat belajar, ADHD, tuna rungu dan tuna netra. 

Sumber :

 


Penulis : Desliana Maulipaksi
Editor :
Dilihat 1338 kali