Kemendikbud Fasilitasi Masyarakat Menonton Film Indonesia  12 November 2016  ← Back


Bali, Kemendikbud
--- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) memfasilitasi masyarakat terutama di daerah-daerah yang tidak memiliki akses ke bioskop, menonton film-film Indonesia. Program Nonton Film Indonesia yang dilaksanakan Pusat Pengembangan Perfilman (Pusbangfilm) Kemendikbud akan memutar film-film Indonesia terpilih di 300 tempat di Indonesia.

Peluncuran program ini dilakukan Sekretaris Jenderal (Sesjen) Kemendikbud Didik Suhardi di Hotel Inna Grand Bali Beach, Kabupaten Badung Bali, Jumat (11/11). Hadir dalam peluncuran program Nonton Film Indonesia tersebut Bupati Badung Giri Prasta, anggota Komisi X DPR dari Bali Wayan Koster, dan sejumlah pejabat eselon II Kemendikbud.

Didik Suhardi berharap masyarakat dapat menikmati acara menonton film-film Indonesia, dan mengambil nilai-nilai positif dari film yang ditonton. "Semoga para generasi muda menyukai film-film Indonesia, dan ada yang tertarik berkarir menjadi tenaga kreatif di bidang perfilman," kata Didik.

Didik menambahkan bahwa kebutuhan tenaga kerja siap pakai di bidang perfilman terus meningkat. "Ini menjadi peluang bagus bagi anak-anak muda dan pemerintah juga sedang menyiapkan SMK Perfilman," tambah Sesjen.

Dalam kesempatan yang sama Bupati Badung Giri Prasta gembira daerahnya dipilih sebagai tempat peluncuran program tersebut. Dirinya menyebut pembangunan di Badung sangat melibatkan kebudayaan. "Saya berharap masyarakat Badung bisa mengambil makna positif dari film-film yang diputar ini," ujar Giri.

Anggota Komisi X DPR Wayan Koster secara khusus menyoroti film yang diputar dalam kesempatan tersebut yaitu film-film tentang presiden pertama Republik Indonesia Sukarno. "Kisah perjuangan Bung Karno ini luar biasa, banyak pelajaran yang bisa diambil, dan ini pasti menginspirasi kita semua," ujar Wayan Koster.

Dalam acara peluncuran tersebut diputar dua buah film tentang Sukarno. Kedua film tersebut adalah film tentang kisah pembuangan Sukarno di Ende berjudul "Ketika Bung di Ende" dan sebuah film dokumenter tentang Sukarno. Masyarakat yang hadir antusias dengan acara menonton film Indonesia dan menyaksikan kedua film tersebut sampai selesai. (Nur Widiyanto)


Sumber :

 


Penulis : pengelola web kemdikbud
Editor :
Dilihat 2135 kali