Tahun Ini, UN Berbasis Komputer Akan Diselenggarakan di 4.468 Sekolah  01 Februari 2016  ← Back

Jakarta, Kemendikbud --- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Anies Baswedan mengungkapkan, tahun ini akan lebih banyak lagi sekolah yang menggunakan komputer dalam pelaksanaan ujian nasional. Jika tahun lalu, baru sebanyak 500-an sekolah percontohan pelaksana ujian nasional berbasis komputer (UNBK), tahun ini sebanyak 4.468 sekolah yang akan menggelar ujian nasional dengan komputer tersebut. Jumlah tersebut kemungkinan bertambah mengingat ada 120 sekolah yang masih dalam proses klarifikasi.
 
Demikian disampaikan Mendikbud dalam rapat kerja bersama Komisi X DPR RI di Jakarta, Senin (1/2/2015). “Ujian nasional berbasis komputer akan berlangsung di 1.030 SMP, 1.324 SMA/MA, dan 2.114 SMK. Jadi total ada 4.468 sekolah, menjangkau 929.036 siswa yang akan melaksanakan ujian nasional berbasis komputer,” jelasnya.
 
Mendikbud juga menjelaskan secara singkat mengenai UN perbaikan yang akan dilaksanakan pada 22 Februari – 5 Maret 2016 mendatang. Ada sebanyak 69.690 siswa yang telah mendaftar untuk mengikuti UN perbaikan ini. Pendaftaran telah berlangsung sejak 28 September – 15 November 2015 yang lalu. Saat ini soal untuk UN perbaikan telah siap dan akan dilaksanakan dengan berbasis komputer.
 
Mendikbud menambahkan, sejak 2015 yang lalu, sekolah-sekolah yang menjalankan UN mendapat dua komponen laporan, yaitu akademik dan integritas. Pemerintah daerah provinsi, dan kabupaten/kota juga menerima laporan ini. Mendikbud berharap, melalui laporan tersebut, revolusi mental dalam dunia pendidikan dapat diwujudkan, di mana kejujuran menjadi aspek yang penting dan mendasar.
 
Dalam kesempatan itu, Mendikbud menyerahkan secara simbolis daftar sekolah yang memuat hasil ujian nasional dan indeks integritas setiap kabupaten/kota yang menjadi daerah pemilihan para anggota Komisi X. Menurut Mendikbud, daftar tersebut diharapkan dapat menjadi bahan untuk melakukan reviu di daerah pemilihan masing-masing.
 
“Bapak/Ibu bisa melihat dalam daftar itu, indeks integritas setiap sekolah di setiap kabupaten/kota. Kita berharap, sekolah-sekolah yang indeks integritasnya masih rendah dapat didorong agar pada UN tahun ini, integritasnya bisa naik. Menaikkan indeks integritas, caranya mudah, (yaitu) tidak usah mencontek, berhenti mencontek. Kita berharap, ini menjadi kampanye kita bersama untuk mengembalikan integritas sebagai prioritas,” ungkap Mendikbud.
 
Mendikbud juga melaporkan mengenai persiapan UN 2015 di daerah yang sempat terdampak asap beberapa bulan lalu. Ia menjelaskan, prinsip dasar yang harus dipenuhi adalah ketuntasan belajar siswa. Untuk Jambi dan Kalimantan Tengah, ketuntasan belajar siswa dapat dipenuhi dengan memanfaatkan waktu libur antar-semester dan akhir tahun pelajaran. “Dengan demikian, pelaksanaan UN di dua provinsi ini sesuai jadwal nasional, tetapi ujian sekolah diundur setelah UN,” ujar Mendikbud.
 
Adapun, di Riau, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Utara, ketuntasan belajar siswa juga terpenuhi dengan memanfaatkan waktu libur sekolah. “Sehingga ujian sekolah maupun UN akan berjalan sesuai dengan jadwalnya,” imbuh Mendikbud.
 
 

Sumber :

 


Penulis : Ratih Anbarini
Editor :
Dilihat 1526 kali