Indonesia Tuan Rumah Penyelenggaraan WCF Tahun 2016  09 Oktober 2016  ← Back



Jakarta, Kemendikbud
--- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) kembali menyelenggarakan World Culture Forum (WCF). Forum ini merupakan perhelatan budaya berskala internasional yang diselenggarakan sebagai wujud mengenalkan kebudayaan Indonesia ke kancah dunia. Penyelenggaraan WCF tahun ini akan dilaksanakan tanggal 10 s.d. 14 Oktober 2016, di Nusa Dua, Bali, menjadi tahun kedua, sejak perdana diselenggarakan pada tahun 2013 lalu.

WCF Tahun ini mengangkat tema “Culture for an inclusive sustanaible planet”, atau pembangunan yang berkelanjutan melalui kebudayaan. Dengan pemilihan tema ini, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy berharap penyelenggaraan WCF dapat mengangkat kearifan lokal menuju level global, melalui perangkat teknologi ramah lingkungan yg mendukung pembangunan berkelanjutan.

“Pentingnya kebudayaan bagi masyarakat dunia adalah sebagai sumber pembangunan berkelanjutan. WCF diharapkan dapat melahirkan atau menularkan sesuatu yang dapat berguna bagi pembangunan manusia. Pemilihan lokasi penyelenggaraan di Bali, karena pertimbangan Bali sebagai pusat kegiatan diskusi ttg pembangunan kebudayaan dunia, ” demikian disampaikan Mendikbud, di Jakarta, Selasa (04/05/2016).

Penyelenggaraan WCF tahun ini akan dihadiri lebih dari 1500 peserta dan tokoh-tokoh dunia, yang terdiri dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Menteri-Menteri Kebudayaan negara sahabat, NGO & IGO dan partisipan yang bergerak dibidang kebudayaan. Selain itu, akan hadir sebagai pembicara dalam simposium, yakni Ridwan Kamil (Walikota Bandung), Aleta Baun (Kepala Desa Mollo, NTT), Celio Turino (Culture Points, Brazil), Jill Cousins (Dirut Europana), Shinsuke Ota (Japan Water Agency), Wayan Windia (Ahli Subak), hingga Desi Anwar (CNN Indonesia).

WCF dalam pelaksanaannya nanti akan membahas isu-isu strategis, dan rekomendasikan kebijakan untuk pengembangan budaya dunia yang berkelanjutan, khususnya yang berkaitan dengan perdamaian, kemakmuran, pelestarian, dan pengembangan kualitas hidup tingkat tinggi peradaban global. Untuk pelaksanaan simposium ini, para pembicara akan membahas beberapa sub tema WCF 2016.

Sub-sub tema WCF tersebut adalah Reviving Culture for Rural Sustainability; Water for Life: Reconcilicing Socio-Economic Growth and Environmental Ethics; Interweaving History, Urban Space, and Cultural Movement; Culture in the New Digital World; Reconciling State, Community, and Cultural Divides; dan Cultural Diversity for Responsible Development. Tema-tema tersebut dipilih karena dianggap merupakan isu-isu penting dalam pembangunan dunia yang berkelanjutan.

"Saya yakin ini waktunya bagi kita untuk membuat platform saling pengertian dan menghargai keragaman budaya," kata Mendikbud.

Pada kesempatan ini, Direktur Jenderal Kebudayaan (Dirjenbud) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Hilmar Farid, menyampaikan bahwa penyelenggaraan WCF 2016 diharapkan akan menjadi wadah bagi peserta untuk mengalami interaksi dengan kekayaan budaya Indonesia. “Indonesia, sebagai rumah kebudayaan yang luar biasa kaya. Kita harus melihat budaya bukan semata sebagai warisan tetapi sebagai elemen dasar masa depan,” tutur Hilmar.

“Rumah budaya Indonesia memiliki banyak unsur. Kita dapat menyaksikan bagaimana masyarakat membentuk ekosistem, kekayaan dan keanekaragaman budaya kita, yang menjadi inti utama utk didiskusikan. Melihat potensi Indonesia yang samgat luat biasa ini, perhelatan WCF di Indonesia ini bukan dimaksudkan hanya sekadar sebagai negara tuan rumah penyelenggaraan, tetapi juga menjadi tempat bagi para peserta untuk berinteraksi dengan kekayaan budaya kita,” lanjutnya.

“Kami berharap kiranya WCF 2016 dapat menjadi jembatan tiga komponen, yaitu pertama jembatan antara masa lalu dan masa depan, jembatan generasi kemarin dan generasi masa depan, dan jembatan antara warisan kemarin dengan lapang baru atau landscape yang modern,” pungkas Dirjen Kebudayaan.

***
Jakarta, 04 Oktober 2016,
Biro Komunikasi dan Layanan Masyarakat
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Sumber :

 


Penulis : pengelola web kemdikbud
Editor :
Dilihat 1666 kali