Hasil UN 2018 Jadi Dasar untuk Peningkatan Kualitas Guru dan Sarana Prasarana  11 Mei 2018  ← Back



Jakarta,  Kemendikbud --- Hasil Ujian Nasional (UN) tahun 2017/2018 akan menjadi dasar bagi upaya peningkatan kualitas mutu pembelajaran dan pendidikan di Indonesia. Hal tersebut dikatakan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Balitbang Kemendikbud) Totok Suprayitno, dalam Taklimat Media tentang Hasil UN SMA/SMK Tahun 2018 di Kantor Kemendikbud, Jakarta, (8/5/2018).

"Hasil UN ini adalah diagnosis yang nantinya masing-masing daerah dapat mengetahui apa yang menjadi kelemahannya dan langkah apa yang perlu dilakukan untuk menindaklanjuti hasil diagnosis tersebut," kata Totok.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Hamid Muhammad mengatakan, analisis dari tiap-tiap sekolah menjadi pemetaan bagi Kemendikbud untuk meningkatkan layanan pendidikan. "Yang lebih penting bukan masalah pemeringkatan hasil UN, melainkan bagaimana agar dinas mengetahui kualitas sekolah di daerahnya dan proaktif dalam memperbaiki mutu sekolah," ujar Hamid ketika menjawab pertanyaan wartawan yang menyinggung ketiadaan pemeringkatan hasil UN antarsekolah di tahun ini.

Hamid kembali menegaskan bahwa masing-masing sekolah memiliki karakteristrik yang  beragam dan tidak bisa dibandingkan satu dengan yang lain. Berangkat dari hasil UN tersebut,  Kemendikbud akan fokus pada solusi peningkatan mutu pendidikan di sekolah-sekolah. "Kita harus dorong guru-guru kita agar banyak terlibat dalam menyusun aplikasi soal dan merakit soal berbentuk penalaran supaya bisa bersaing dengan negara lain, selain itu juga sekolah di bawah standar kita perbaiki termasuk guru dan sarprasnya," katanya.

Senada dengan Hamid, Totok menjelaskan bahwa pemetaan yang bersumber dari hasil UN mencakup tiap sekolah,  tiap mata pelajaran (mapel), serta penguasaan tiap topik atau materi pembelajaran.  "UN bukan pertandingan, melainkan sarana untuk memotret mutu pendidikan dan mencari solusi atas segala kekurangannya salah satu solusinya adalah dengan mengedepankan penguasaan konsep, bukan men-drill ujiannya serta pelatihan bagi guru-guru yang pendekatannya disesuaikan dengan hasil pemetaan UN," katanya. (Denty Anugrahmawaty / Desliana Maulipaksi)
Sumber :

 


Penulis : pengelola web kemdikbud
Editor :
Dilihat 7514 kali