Kolaborasi Mendukung Komitmen Pemerintah Dalam Memajukan Pendidikan di Indonesia  18 Mei 2022  ← Back



Washington D.C, Kemendikbudristek – Sejalan dengan agenda global, Tujuan Pembangungan Berkelanjutan/Sustainable Development Goals (SDGs) terutama target 4 yaitu pendidikan untuk semua pada tahun 2030, Indonesia terus memperkuat serta mendorong komitmen peningkatan kemajuan pendidikan Indonesia terutama dalam mewujudkan pendidikan yang inklusif.

Salah satu sinergitas terwujud melalui webinar tentang memajukan pendidikan di Indonesia diselenggarakan oleh Perwakilan Republik Indonesia di Washington D.C, Amerika Serikat melalui Kantor Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) berkolaborasi dengan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP), (17/5).

Mengawali sesi webinar, Duta Besar (Dubes) RI untuk Amerika Serikat, Rosan P. Roeslani mengatakan jika saat ini Pemerintah terus mendorong adanya pemulihan pendidikan serta mendorong terciptanya pendidikan yang inklusif untuk semua lapisan masyarakat di Indonesia.

“Kebutuhan dunia kerja khususnya di masa pasca pandemi telah berubah. Oleh karena itu, kita perlu menata kembali bagaimana pendidikan dapat menjawab tantangan dunia di era pasca pandemi ini,” ungkap Dubes Rosan.

Dalam kesempatan yang sama, Atase Pendidikan dan Kebudayan (Atdikbud) RI di Washington, D.C, Popy Rufaidah menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang telah mendukung terlaksananya webinar seraya menegaskan jika tujuan utama webinar ini adalah membuka peluang kerja sama antara perguruan tinggi di Indonesia dan di Amerika Serikat dalam bidang pendidikan.

“Kami juga berharap setelah rangkaian webinar dengan beragam tema yang disajikan, dapat mendorong peningkatan minat putra-putri bangsa untuk menempuh studi lanjut di Amerika Serikat dengan memanfaatkan beasiswa yang telah disediakan Pemerintah Indonesia contohnya LPDP,” tutur Popy.

Senada dengan itu, Direktur Keuangan dan Umum, Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP), Kementerian Keuangan RI, Emmanuel Agust Hartanto, mengatakan bahwa pendidikan merupakan kunci untuk menurunkan kemiskinan, mempercepat pertumbuhan ekonomi, mencapai kesetaraan jender, dan juga memperkuat kualitas sumber daya manusia.

“Indonesia membutuhkan sistem pendidikan dan pelatihan untuk meningkatkan kesejahteraan warga negara untuk meningkatkan sumber daya manusia khususnya untuk membangun reformasi pendidikan dan mencapai hasil yang lebih baik,” urai Emmanuel.

Dalam sesi diskusi berbagi praktik baik, Dosen Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris, Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastra, Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung, Ahmad Bukhori Muslim memoderatori sesi berbagi praktik baik mengenai riset tentang pendidikan dari 3 orang mahasiswa asal Indonesia yang sedang menempuh studi lanjut serta 2 orang akademisi lokal dari penguruan tinggi di Amerika Serikat.

Diawali oleh calon doktor bidang Education Leadership and Policy Analysis di University of Wisconsin-Madison, Aziz Awaludin yang mengatakan jika risetnya saat ini fokus pada bagaimana distrik sekolah perkotaan di Amerika Serikat menyusun rencana kerja untuk membentuk pemimpin sekolah yang mengedepankan kesetaraan.

“Saya menggunakan Epistemic Network Analysis (ENA), metode baru untuk memetakan kerangka berfikir dari data kualitatif. Hal ini karena isu rasial di Amerika Serikat sangat penting sehingga penelitian ini sangat signifikan dalam melihat peta dari kerangka kerja yang distrik tersebut kembangkan,” ungkap Azis.

Berikutnya, calon doktor bidang Educational Psychology dari Oklahoma State University, Jati Ariati memaparkan risetnya tentang pengalaman mahasiswa internasional di kelas daring di institusi yang didominasi kulit putih. “Penelitian ini juga akan melihat persepsi mereka tentang sense of belonging,” ujarnya.

Jati juga mengatakan penelitiannya ini akan membantu dirinya untuk mendesain kelas daring (blended dan fully online) yang lebih inklusi seraya berharap penelitian ini dapat menjadi salah satu acuan indikator dalam melakukan evaluasi belajar mengajar.

Selanjutnya, calon doktor bidang Teacher Education and School Improvement dari University of Massachusetts, Amherst, Nanak Hikmatullah dalam paparannya mengatakan jika riset awalnya ini difokuskan pada ide untuk memanusiakan teknologi dalam konteks pembelajaran daring serta semua bisa tetap berinteraksi dengan baik dalam lingkungan daring seperti halnya dalam kelas tradisional (tatap muka).

“Dalam konteks Indonesia, diharapkan nantinya riset ini berkontribusi terhadap pengembangan online learning di pendidikan tinggi kita untuk lebih baik lagi dan lebih worth it karena sejauh ini online learning dianggap kurang kualitas dan kredibilitasnya,” terang Nanak.

Turut hadir dalam webinar, akademisi dari Department Chair of Teacher Education and Curriculum Studies, College of Education, University of Massachusetts, Amherst, Betsy McEneaney memberikan penjelasan komprehensif tentang ragam jenis program di College of Education dan menjelaskan kelebihan-kelebihan yang dimiliki masing-masing departemen. “Beberapa kelebihan khusus departemen kami dalam Teacher Education and Curriculum Studies, English Language Acquisition, kami memiliki banyak sarjana dan mahasiswa doktoral yang bekerja di bidang ini. Kami memiliki orang-orang yang bekerja di bidang pendidikan imigran dan pengungsi,” tutur Betsy.

Sedangkan, Associate Dean and the Graduate College of Oklahoma State University, Matt Laverne menjelaskan riset terkait dan pengembangan profesi bidang pendidikan. “Salah satu cara yang kami lakukan adalah melalui program Keterampilan Kritis 3600 untuk Kesuksesan Karir, yang merupakan program opsional, serta melibatkan kredensial di sejumlah bidang dalam pengembangan profesional,” terang Matt.

Ketua Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri Indonesia (MRPTNI), Jamal Wiwoho dalam keterangan tertulisnya mengharapkan jika webinar ini dapat menciptakan peluang kerja sama antara perguruan tinggi di Indonesia dengan para ahli bidang pendidikan di Amerika Serikat.

“Saya rasa kampus-kampus di Indonesia sangat terbuka sekali untuk menjalin kerja sama dengan para ahli di bidang pendidikan di Amerika, misalnya dengan menjadikannya dosen tamu dan melakukan riset bersama,” pungkas Jamal.

Rekaman siaran langsung webinar Bincang Karya (BIANKA) Seri-34 Bidang Pendidikan dapat diakses di laman resmi Facebook Atdikbud USA dengan tautan https://bit.ly/fb-watch-bianka34. (Humas Atdikbud Washington/Andrew Fangidae)
Sumber :

 


Penulis : pengelola web kemdikbud
Editor :
Dilihat 2242 kali