Pascapandemi Covid-19, Indonesia Kembali Terima Peserta Program Darmasiswa dari 71 Negara 01 September 2023 ← Back
Jakarta, 30 Agustus 2023 – Setelah tertunda selama tiga tahun akibat pandemi Covid-19, Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) kembali menerima 306 peserta program Beasiswa Darmasiswa tahun angkatan 2023/2024 dari 71 negara. Dari 306 peserta tersebut, sebanyak 235 peserta akan belajar bahasa Indonesia; 51 peserta akan mempelajari seni, dan 20 peserta lainnya akan mempelajari budaya yang tersebar di 66 perguruan tinggi di Indonesia.
Sekretaris Jenderal Kemendikbudristek, Suharti, mengatakan, program Darmasiswa menjadi strategi yang dilakukan Kemendikbudristek untuk mewujudkan komitmen Indonesia dalam berkontribusi terhadap perdamaian dunia. Program ini bertujuan untuk memberikan pengalaman pembelajaran antarbudaya kepada generasi muda dan pemimpin dunia berikutnya dengan meningkatkan pengembangan pribadi mereka, dan mempromosikan pemahaman antarbudaya yang diperlukan untuk perdamaian dunia.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh penerima beasiswa yang telah mengizinkan diri Anda berpartisipasi dalam program ini, dan bersama-sama kita membangun dunia yang lebih baik,” disampaikan Suharti dalam pembukaan program Beasiswa Darmasiswa tahun angkatan 2023/2024, di Jakarta, pada Rabu malam (30/8).
Ia menaruh harapan besar kepada para peserta, agar menjadi duta Indonesia yang dapat menyelesaikan masalah global. “Ketika kembali ke negara asal, kalian akan menjadi jembatan yang menghubungkan Indonesia dengan masyarakat di negara Anda. Hubungan yang kita bangun saat ini akan membuka peluang kolaborasi di masa depan,” imbuh Suharti.
Lebih jauh lagi, kata Suharti, seni dan budaya berperan sebagai soft power (kekuatan lunak) dalam masyarakat global yang selalu berubah. “Kami berharap kalian semua dapat menjadi duta Indonesia yang mempromosikan dan membantu melestarikan budaya dan bahasa Indonesia serta dapat menjadi agen perdamaian yang akan menumbuhkan pemahaman yang lebih baik di antara bangsa-bangsa dan menciptakan keharmonisan dalam masyarakat global,” ujarnya.
Suharti memahami, satu tahun tinggal di Indonesia, tidaklah cukup untuk memahami secara utuh tentang Indonesia yang memiliki keragaman budaya, 17.000 pulau, 719 bahasa, dan lebih dari 1.000 suku. “Kami berharap satu tahun tinggal di Indonesia memberi kalian pengalaman yang tak terlupakan, dengan pengetahuan baru, keterampilan baru, dan teman baru, serta semakin merangsang rasa ingin tahu kalian terhadap budaya kita,” tuturnya.
Untuk itu, Suharti meyakinkan para peserta akan berhasil melewati tantangan dan kendala selama tinggal di Indonesia. Melalui nilai yang dijunjung Indonesia yaitu “Gotong Royong”, Kemendikbudristek bersama perwakilan program dari perguruan tinggi pelaksana akan selalu ada untuk membantu dan mendukung para penerima program.
“Pada awalnya mungkin kalian akan mengalami kesulitan, karena kalian harus beradaptasi dengan hal-hal baru, orang-orang baru, dan yang pasti budaya baru yang bisa sangat berbeda. Tapi saya yakinkan, kalian akan berhasil. Kalian cukup membuka tangan, membuka pikiran, membuka hati, dan menerima pengalaman baru,” ujar Suharti.
Dalam kesempatan ini, Direktur Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik, Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), Teuku Faizasyah, menyampaikan, program Darmasiswa merupakan inisiatif yang mencerminkan semangat kerja sama internasional, pertukaran budaya, dan pengayaan pendidikan. Menurutnya, Beasiswa Darmasiswa telah menjadi sebuah kesempatan bagi pelajar di seluruh dunia, yang memungkinkan para pesertanya dapat merasakan budaya Indonesia dan menerapkannya dalam lanskap akademisnya.
“Beasiswa Darmasiswa bukan hanya sekedar pendidikan; tetapi juga tentang membina pemahaman dan persahabatan global. Darmasiswa adalah jembatan budaya, jalan menuju persahabatan global, dan pintu masuk menuju dunia pembelajaran,” ucapnya.
Pada awalnya, program Beasiswa Darmasiswa dibentuk pada tahun 1974 sebagai inisiatif negara-negara anggota ASEAN. Namun hingga kini, program Beasiswa Darmasiswa telah menghasilkan lulusan lebih dari 9.000 peserta dari 135 negara di dunia.
Untuk angkatan 2023/2024, pendaftaran program Beasiswa Darmasiswa dilakukan secara daring pada 20 Februari s.d. 7 April 2023. Selama pendaftaran, sebanyak 1.511 akun telah terdaftar dari 84 negara untuk mengikuti proses seleksi waancara dari KBRI negara asal dan seleksi akademik oleh perguruan tinggi pelaksana. Setelah dinyatakan lulus, para peserta akan belajar seni, budaya, dan bahasa Indonesia selama kurang lebih satu tahun.
Nathan James Scarpa, salah satu peserta dari Amerika Serikat sangat antusias dengan adanya Program Beasiswa Darmasiswa. Ia mendapatkan informasi tentang Darmasiswa melalui media sosial hingga tertarik mengikuti seleksi untuk belajar bahasa Indonesia lebih mendalam. “Program ini adalah kesempatan besar untuk orang di luar sehingga bisa merasakan dan mempelajari budaya Indonesia,” tutur mahasiswa yang biasa disapa Nate ini.
Program Beasiswa Darmasiswa juga mendapat sambutan baik dari perguruan tinggi. Putu Ulandari, salah satu dosen IKIP Saraswati Tabanan, Bali, siap mendukung para peserta untuk belajar di kampusnya. “Kami akan memberikan pembelajaran terbaik kepada para mahasiswa Darmasiswa. Semoga layanan yang kami berikan akan diterima dengan baik,” ujar Putu.
Para Peserta Darmasiswa Terima Pembekalan
Sebelum menjalani pendidikan di perguruan tinggi, para peserta program terlebih dahulu mengikuti pembekalan dengan berbagai topik, mulai dari pemahaman lintas budaya, pengantar bahasa dan budaya Indonesia serta informasi tentang peraturan Beasiswa Darmasiswa. “Melalui orientasi ini, kami berharap para peserta dapat mengenal berbagai kekayaan Indonesia seperti seni, budaya, bahasa, dan keragaman masyarakatnya,” tutur Pelaksana tugas (Plt.) Kepala Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat Kemendikbudristek, Anang Ristanto.
Selama menjalani program, dikatakan Anang, para peserta akan mendapatkan hak fasilitas kesehatan, tunjangan buku, dan biaya hidup. Kepada para peserta, Anang mengucapkan selamat menikmati keragaman budaya dan bahasa Indonesia.
“Selamat kepada seluruh penerima Beasiswa Darmasiswa Tahun 2023/2024. Semoga program ini dapat memberikan manfaat, pengalaman, dan kenangan indah luar biasa untuk dibawa ke negara asal. Nikmati programnya, gali pengalaman indah di Indonesia,” pesan Anang.
Pada sesi pembekalan, salah satu pembicara dari Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), Ghofar Ismail, memberikan materi tentang peran diplomasi publik. Dikatakan Ghofar, untuk memperkuat hubungan diplomasi, Indonesia telah melakukan berbagai hal seperti public lecture, public outreach, Bali Democracy Forum, dialog lintas agama, beasiswa seni dan budaya Indonesia, hingga tabloid diplomasi.
“Beasiswa seni dan budaya Indonesia yang salah satunya adalah melalui program Darmasiswa yang diselenggarakan oleh Kemendikbudristek ini, sebagai bentuk salah satu penguatan hubungan diplomasi Indonesia dengan negara lain,” ujar Ghofar. (Denis/Seno)
Sekretaris Jenderal Kemendikbudristek, Suharti, mengatakan, program Darmasiswa menjadi strategi yang dilakukan Kemendikbudristek untuk mewujudkan komitmen Indonesia dalam berkontribusi terhadap perdamaian dunia. Program ini bertujuan untuk memberikan pengalaman pembelajaran antarbudaya kepada generasi muda dan pemimpin dunia berikutnya dengan meningkatkan pengembangan pribadi mereka, dan mempromosikan pemahaman antarbudaya yang diperlukan untuk perdamaian dunia.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh penerima beasiswa yang telah mengizinkan diri Anda berpartisipasi dalam program ini, dan bersama-sama kita membangun dunia yang lebih baik,” disampaikan Suharti dalam pembukaan program Beasiswa Darmasiswa tahun angkatan 2023/2024, di Jakarta, pada Rabu malam (30/8).
Ia menaruh harapan besar kepada para peserta, agar menjadi duta Indonesia yang dapat menyelesaikan masalah global. “Ketika kembali ke negara asal, kalian akan menjadi jembatan yang menghubungkan Indonesia dengan masyarakat di negara Anda. Hubungan yang kita bangun saat ini akan membuka peluang kolaborasi di masa depan,” imbuh Suharti.
Lebih jauh lagi, kata Suharti, seni dan budaya berperan sebagai soft power (kekuatan lunak) dalam masyarakat global yang selalu berubah. “Kami berharap kalian semua dapat menjadi duta Indonesia yang mempromosikan dan membantu melestarikan budaya dan bahasa Indonesia serta dapat menjadi agen perdamaian yang akan menumbuhkan pemahaman yang lebih baik di antara bangsa-bangsa dan menciptakan keharmonisan dalam masyarakat global,” ujarnya.
Suharti memahami, satu tahun tinggal di Indonesia, tidaklah cukup untuk memahami secara utuh tentang Indonesia yang memiliki keragaman budaya, 17.000 pulau, 719 bahasa, dan lebih dari 1.000 suku. “Kami berharap satu tahun tinggal di Indonesia memberi kalian pengalaman yang tak terlupakan, dengan pengetahuan baru, keterampilan baru, dan teman baru, serta semakin merangsang rasa ingin tahu kalian terhadap budaya kita,” tuturnya.
Untuk itu, Suharti meyakinkan para peserta akan berhasil melewati tantangan dan kendala selama tinggal di Indonesia. Melalui nilai yang dijunjung Indonesia yaitu “Gotong Royong”, Kemendikbudristek bersama perwakilan program dari perguruan tinggi pelaksana akan selalu ada untuk membantu dan mendukung para penerima program.
“Pada awalnya mungkin kalian akan mengalami kesulitan, karena kalian harus beradaptasi dengan hal-hal baru, orang-orang baru, dan yang pasti budaya baru yang bisa sangat berbeda. Tapi saya yakinkan, kalian akan berhasil. Kalian cukup membuka tangan, membuka pikiran, membuka hati, dan menerima pengalaman baru,” ujar Suharti.
Dalam kesempatan ini, Direktur Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik, Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), Teuku Faizasyah, menyampaikan, program Darmasiswa merupakan inisiatif yang mencerminkan semangat kerja sama internasional, pertukaran budaya, dan pengayaan pendidikan. Menurutnya, Beasiswa Darmasiswa telah menjadi sebuah kesempatan bagi pelajar di seluruh dunia, yang memungkinkan para pesertanya dapat merasakan budaya Indonesia dan menerapkannya dalam lanskap akademisnya.
“Beasiswa Darmasiswa bukan hanya sekedar pendidikan; tetapi juga tentang membina pemahaman dan persahabatan global. Darmasiswa adalah jembatan budaya, jalan menuju persahabatan global, dan pintu masuk menuju dunia pembelajaran,” ucapnya.
Pada awalnya, program Beasiswa Darmasiswa dibentuk pada tahun 1974 sebagai inisiatif negara-negara anggota ASEAN. Namun hingga kini, program Beasiswa Darmasiswa telah menghasilkan lulusan lebih dari 9.000 peserta dari 135 negara di dunia.
Untuk angkatan 2023/2024, pendaftaran program Beasiswa Darmasiswa dilakukan secara daring pada 20 Februari s.d. 7 April 2023. Selama pendaftaran, sebanyak 1.511 akun telah terdaftar dari 84 negara untuk mengikuti proses seleksi waancara dari KBRI negara asal dan seleksi akademik oleh perguruan tinggi pelaksana. Setelah dinyatakan lulus, para peserta akan belajar seni, budaya, dan bahasa Indonesia selama kurang lebih satu tahun.
Nathan James Scarpa, salah satu peserta dari Amerika Serikat sangat antusias dengan adanya Program Beasiswa Darmasiswa. Ia mendapatkan informasi tentang Darmasiswa melalui media sosial hingga tertarik mengikuti seleksi untuk belajar bahasa Indonesia lebih mendalam. “Program ini adalah kesempatan besar untuk orang di luar sehingga bisa merasakan dan mempelajari budaya Indonesia,” tutur mahasiswa yang biasa disapa Nate ini.
Program Beasiswa Darmasiswa juga mendapat sambutan baik dari perguruan tinggi. Putu Ulandari, salah satu dosen IKIP Saraswati Tabanan, Bali, siap mendukung para peserta untuk belajar di kampusnya. “Kami akan memberikan pembelajaran terbaik kepada para mahasiswa Darmasiswa. Semoga layanan yang kami berikan akan diterima dengan baik,” ujar Putu.
Para Peserta Darmasiswa Terima Pembekalan
Sebelum menjalani pendidikan di perguruan tinggi, para peserta program terlebih dahulu mengikuti pembekalan dengan berbagai topik, mulai dari pemahaman lintas budaya, pengantar bahasa dan budaya Indonesia serta informasi tentang peraturan Beasiswa Darmasiswa. “Melalui orientasi ini, kami berharap para peserta dapat mengenal berbagai kekayaan Indonesia seperti seni, budaya, bahasa, dan keragaman masyarakatnya,” tutur Pelaksana tugas (Plt.) Kepala Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat Kemendikbudristek, Anang Ristanto.
Selama menjalani program, dikatakan Anang, para peserta akan mendapatkan hak fasilitas kesehatan, tunjangan buku, dan biaya hidup. Kepada para peserta, Anang mengucapkan selamat menikmati keragaman budaya dan bahasa Indonesia.
“Selamat kepada seluruh penerima Beasiswa Darmasiswa Tahun 2023/2024. Semoga program ini dapat memberikan manfaat, pengalaman, dan kenangan indah luar biasa untuk dibawa ke negara asal. Nikmati programnya, gali pengalaman indah di Indonesia,” pesan Anang.
Pada sesi pembekalan, salah satu pembicara dari Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), Ghofar Ismail, memberikan materi tentang peran diplomasi publik. Dikatakan Ghofar, untuk memperkuat hubungan diplomasi, Indonesia telah melakukan berbagai hal seperti public lecture, public outreach, Bali Democracy Forum, dialog lintas agama, beasiswa seni dan budaya Indonesia, hingga tabloid diplomasi.
“Beasiswa seni dan budaya Indonesia yang salah satunya adalah melalui program Darmasiswa yang diselenggarakan oleh Kemendikbudristek ini, sebagai bentuk salah satu penguatan hubungan diplomasi Indonesia dengan negara lain,” ujar Ghofar. (Denis/Seno)