Museum Kebangkitan Nasional Lakukan Kajian Sejarah STOVIA di Belanda  08 Januari 2015  ← Back

Jakarta, Kemendikbud --- Tim Kajian Sejarah STOVIA (School tot Opleiding van Inlandsche Artsen) dari Museum Kebangkitan Nasional melakukan kajian dengan menelusuri data primer sejarah STOVIA ke Belanda. Kajian Sejarah STOVIA dilaksanakan di Den Haag, Belanda, pada 5-12 Oktober 2014. Laporan kajian kemudian dirampungkan pada November 2014, dan baru dipublikasikan melalui web www.kebudayaan.kemdikbud.go.id pada 7 Januari 2015.

Kajian Sejarah STOVIA dilakukan di Perpustakaan Universitas Leiden, Belanda. Di sana, tim kajian berhasil mendapatkan arsip tentang laporan kegiatan akademik STOVIA dalam bentuk mikro film sebanyak dua roll. Arsip-arsip tersebut digandakan dengan cara memindai, menggunakan fasilitas yang sudah tersedia dengan lengkap di perpustakaan tersebut.

Tim Kajian Sejarah STOVIA terdiri dari empat orang, yaitu Isnudi sebagai penanggungjawab, Prof. Djoko Marihandono sebagai ketua tim, dan dua anggota; Sujiman dan Nur Khozin. Prof. Djoko Marihandono juga berperan sebagai narasumber sejarah (sejarawan), beserta Prof. Agus Aris Munandar dan Dr. Yudha Tangkilisan.

Latar belakang dilaksanakannya kajian sejarah STOVIA di Belanda adalah untuk menyusun landasan hukum kegiatan pengembalian bentuk dan fungsi Gedung STOVIA seperti pada tahun 1902. Pada tahun 2014 Museum Kebangkitan Nasional mulai melakukan rekonstruksi ruang audio-visual untuk dijadikan sebagai ruang laboratorium. Ruang-ruang lainnya seperti ruang anatomi, ruang pengajar, ruang dapur, dan ruang rekreasi secara bertahap akan dikembalikan ke bentuk semula. (Desliana Maulipaksi/ Diolah dari Laporan Kajian Sejarah STOVIA, www.kebudayaan.kemdikbud.go.id )

 


Sumber :

 


Penulis :
Editor :
Dilihat 844 kali