Jadi Tamu Kehormatan Frankfurt Book Fair 2015, Ini Rangkaian Acara yang Disiapkan Indonesia  26 Februari 2015  ← Back

Jakarta, Kemendikbud --- Kehormatan sekaligus kesempatan langka menjadi Tamu Kehormatan di Frankfurt Book Fair (FBF) 2015 digunakan Indonesia dengan persiapan optimal. Indonesia, khususnya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) sebagai pengelola dan penyandang sebagian dana keikutsertaan Indonesia di FBF, ingin menjadikan Frankfurt Book Fair 2015 sebagai pameran peradaban Indonesia. Berbagai rangkaian acara telah disiapkan untuk dimulai pada Maret 2015 hingga puncak acara FBF pada Oktober 2015 di Frankfurt, Jerman.

Pada 12-15 Maret 2015 mendatang Indonesia akan ambil bagian dalam pameran buku internasional di Jerman, Leipzig Book Fair.

“Kita mulai dengan Maret ini ada pameran buku terbesar kedua dalam sejarah Jerman, di Leipzig, Jerman bagian timur. Kita mengirimkan tim delegasi, tidak terlalu besar. Di situ nanti akan ada berbagai tembakan pertama kita untuk masuk ke Frankfurt Book Fair,” ujar Ketua Panita Pelaksana FBF Indonesia, yang juga budayawan, Goenawan Mohamad, saat jumpa pers di Perpustakaan Kemendikbud, Jakarta, (26/02/2015).

Selanjutnya pada Juni 2015, Mendikbud Anies Baswedan akan menggelar jumpa pers di Frankfurt, Jerman. Jumpa pers merupakan suatu keharusan bagi negara yang menjadi Tamu Kehormatan Frankfurt Book Fair, untuk mengumumkan keikutsertaan negaranya sebagai Tamu Kehormatan dan sebagai komitmen kepada masyarakat dunia.

Kemudian pada Agustus 2015, ada Festival Museum atau Festival Tepi Sungai di Frankfurt.

“Di Frankfurt itu ada sejumlah museum yang berlokasi di tepi sungai Main. Festival Tepi Sungai ini terbesar di Eropa. Sekitar tiga juta orang akan datang ke sana. Kita sudah mendapatkan ruangan seluas 800 M2, dan kami akan mengisi acara itu sebagus mungkin dan sehemat mungkin,” kata Goenawan. Pada saat yang bersamaan, lanjutnya, akan ada Pameran Arsitektur Indonesia di Museum Arsitektur Jerman.

Lalu pada September 2015 di Hamburg, komunitas Indonesia di Hamburg mengundang Frankfurt Book Fair Community untuk mengadakan acara di Pasar Hamburg selama tiga hari.

Kemudian Oktober 2015 adalah waktunya puncak acara. Goenawan mengatakan, di Perpustakaan Nasional Berlin akan digelar Pameran Naskah Kuno Indonesia selama tiga minggu yang disertai seminar dan pertunjukan.

“Sementara di Frankfurt sendiri akan ada beberapa peristiwa penting. Pertama adalah pameran buku itu sendiri yang terdiri dari dua hal, yaitu pertama, buku yang dipamerkan di partisi Indonesisa yang akan dibangun dalam beberapa bulan mendatang di atas kavling seluas 2.500 M2,” tuturnya.

Kedua, lanjut Goenawan, di kavling seluas itu, sebagai Tamu Kehormatan FBF, Indonesia akan menggelar berbagai pertunjukan seni dan budaya, termasuk pameran kuliner. “Kami juga merencanakan ada suatu acara besar. The classroom for the future. Ruang kelas masa depan. Kami akan memperkenalkan seni dan ilmu yang menjadi andalan Indonesia, misalnya ilmu maritim, keterampilan memasak dan membikin topeng,” katanya.

Lalu di luar lokasi penyelenggaraan FBF juga akan digelar banyak acara. Misalnya Pameran Seni Rupa Indonesia di sebuah galeri terkemuka di Frankfurt. Kemudian ada Pameran Fotografi dan Pekan Film Indonesia di Museum Jerman selama beberapa minggu. Lalu ada juga pertunjukan tari dan musik yg sudah lama disiapkan dengan berkolaborasi dengan budayawan Jerman, dan pertunjukan tari serta musik disiapkan sendiri oleh Indonesia.

Goenawan mengatakan, Frankfurt Book Fair adalah sebuah festival besar yang berbeda dengan festival turisme. “Yang kita tampilkan bukan produk-produk turisme, tapi Indonesia di masa kini dan Indonesia sedang berkreasi. Itu akan merupakan awal dari kebangkitan literasi dan minat baca serta perkenalan sastra Indonesia di luar negeri,” pungkasnya. (Desliana Maulipaksi)


Sumber :

 


Penulis :
Editor :
Dilihat 800 kali