KBRI Cairo Selenggarakan Sarasehan I Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing (BIPA) 12 Februari 2015 ← Back
Jakarta, Kemendikbud --- Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Cairo, Mesir, menyelenggarakan Sarasehan I Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing (BIPA). Sarasehan I ini mengambil tema “Upaya Menginternasionalkan Bahasa Indonesia”. Sarasehan bertujuan untuk mendapatkan masukan tentang upaya peningkatan kualitas capaian promosi bahasa Indonesia di Mesir.
Sarasehan I BIPA yang diselenggarakan KBRI Cairo berlangsung pada 28 Januari 2015. Acara ini dihadiri pimpinan, home staff, local staff, pengajar bahasa Indonesia di Pusat Kebudayaan Indonesia (PUSKIN) dan Pusat Studi Indonesia (PSI) di Suez Canal University Ismailia, serta guru bahasa Indonesia di Sekolah Indonesia Cairo.
Sarasehan I BIPA dibuka secara resmi oleh Wakil Kepala Perwakilan RI Kairo, Deddy Darussalam. Dalam sambutannya, Deddy menekankan pentingnya acara sarasehan sebagai langkah peningkatan dan pengembangan promosi bahasa Indonesia di masa depan.
Sarasehan kemudian berlanjut dengan mendengarkan paparan dari Atase Pendidikan Cairo, Fahmy Lukman. Dalam paparannya, Fahmy membahas posisi Indonesia dan potensi bahasa Indonesia untuk menjadi bahasa internasional ditinjau dari kondisi ekonomi Indonesia, pendidikan, pariwisata, dan juga perkembangan sains dan teknologi.
Fahmy mengatakan, bahasa Indonesia termasuk salah satu bahasa yang penyebarannya terluas di dunia, yaitu Indonesia, Malaysia, Singapura, Brunei, dan sebagian Thailand. Indonesia juga memiliki keragaman budaya, sejarah dan literatur yang kaya dan menarik untuk digali dan dikaji oleh masyarakat internasional.
Peserta Sarasehan I BIPA juga berkesempatan menyampaikan saran dan kritik mereka terkait pengembangan dan peningkatan promosi bahasa Indonesia di Cairo. Salah satu yang disampaikan adalah perlunya optimalisasi sarana dan prasarana yang ada di PUSKIN dan PSI, dan menciptakan nuansa Indonesia sehingga setiap orang yang datang terkesan dan merasa berada di Indonesia.
Hingga saat ini jumlah warga Mesir yang pernah mengikuti kursus bahasa Indonesia di PUSKIN sekitar 2.100 orang, dan di PSI sebanyak 235 orang. Terdapat beberapa alasan warga Mesir belajar bahasa Indonesia, antara lain karena kepentingan kerja, seperti menjadi tour guide di Mesir, atau karena ingin mendapatkan beasiswa ke Indonesia. (Desliana Maulipaksi/ Sumber: KBRI Cairo)
Sumber :
Editor :
Dilihat 846 kali