Kemendikbud Siapkan Peran Indonesia sebagai Tamu Kehormatan Frankfurt Book Fair 2015  25 Februari 2015  ← Back

Jakarta, Kemendikbud --- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) telah menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan Komite Frankfurt Book Fair (FBF) pada 3 Juni 2013 lalu. MoU yang bernama MoU of Guest of Honor Agreement for 2015 itu merupakan kesepakatan mengenai peran Indonesia sebagai Tamu Kehormatan atau Guest of Honor (GoH) dalam Frankfurt Book Fair 2015. Dalam penandatanganan MoU tersebut, Pemerintah Indonesia diwakili Sekretaris Jenderal Kemendikbud, Ainun Na’im, sedangkan Komite Frankfurt Book Fair (FBF) diwakili oleh Presiden FBF, Juergen Boos.

Ainun mengatakan, Indonesia telah berpartisipasi dalam Frankfurt Book Fair sejak beberapa tahun lalu. Tahun ini partisipasi Indonesia merupakan momen yang sangat langka, karena mendapat kesempatan sebagai Tamu Kehormatan. Untuk itu Kemendikbud telah melakukan berbagai persiapan dalam mendukung peran Indonesia sebagai Tamu Kehormatan.

“Kita sudah melakukan persiapan-persiapan. Ada 150 buku yang diterjemahkan, ke dalam bahasa Jerman dan Inggris. Yang unik adalah bahwa Frankfurt Book Fair tidak hanya memamerkan buku, tetapi juga memamerkan peradaban di Indonesia. Ada aspek berbagai seni yang akan kita tunjukkan kepada dunia,” ujar Ainun saat jumpa pers tentang Frankfurt Book Fair di Perpustakaan Kemendikbud, Jakarta, (25/02/2015).

Ia menjelaskan, tugas Kemendikbud dalam FBF adalah mengelola dan mendanai kegiatan. Kemendikbud telah menyiapkan dana sebesar 10 juta Euro untuk penerjemahan buku, persiapan dan penyelenggaraan FBF 2015. Namun dana tersebut hanya dapat mendanai sebagian dari seluruh rangkaian kegiatan. Ainun mengatakan, banyak pihak yang membantu Kemendikbud dalam persiapan dan pendanaan FBF 2015.

“Yang hadir (dalam Frankfurt Book Fair) adalah Indonesia. Dan kita lihat di sini, yang banyak berperan selain Kemendikbud, bahkan perannya sangat besar, seperti budayawan dan pihak swasta. Misalnya (budayawan) Goenawan Mohamad dan Slamet Raharjo,” ujarnya. Dalam jumpa pers tersebut, Ainun juga memberikan apresiasi atas partisipasi dan dukungan budayawan serta berbagai pihak untuk Indonesia di FBF 2015.

“Kita harus siap menunjukkan kepada dunia tentang perkembangan dan masa depan peradaban Indonesia. Saya kira kita sudah relatif siap. Masih ada beberapa bulan sebelum Oktober,” tuturnya optimis. (Desliana Maulipaksi)


Sumber :

 


Penulis :
Editor :
Dilihat 737 kali