Diskusi Kuliner Indonesia Menarik Perhatian Masyarakat Jerman  16 Maret 2015  ← Back

Jerman, Kemendikbud --- Berbagai ragam kuliner khas Indonesia tersebar dari pulau ke pulau. Namun masakan-masakan tersebut diramu dari bumbu dasar yang sama, yang tidak dimiliki negara lain. Diskusi tentang kuliner Indonesia di Leipzig Book Fair, Jerman, menarik perhatian masyarakat Jerman yang ingin mengenal bumbu-bumbu dan masakan Indonesia.

Tidak banyak masyarakat Jerman yang mengenal kuliner Indonesia atau pernah memakannya. Karena itulah Sisca Soewitomo, juru masak dan ahli kuliner Indonesia, mengenalkan kuliner Indonesia ke publik Jerman di Leipzig Book Fair, sebelum kehadiran Indonesia sebagai Guest of Honour atau Tamu Kehormatan di Frankfurt Book Fair pada Oktober 2015 mendatang.

Dalam diskusi itu Sisca menjelaskan bumbu dasar di Indonesia terdiri dari tiga warna, yaitu merah, kuning dan putih. Merah, misalnya untuk cabai, kuning untuk kunyit, dan putih untuk kemiri dan bawang putih. Dari tiga warna bumbu dasar tersebut lah dapat dibuat beragam masakan Indonesia.

Sisca juga mengatakan Indonesia yang terdiri dari sekitar 17.000 pulau memiliki banyak pohon kelapa di setiap wilayah. Karena itulah banyak masakan Indonesia yang menggunakan santan. Untuk mendukung penampilannya dalam acara diskusi, Sisca membawa berbagai bumbu dasar Indonesia, baik yang masih berbentuk asli, maupun yang sudah dihancurkan menjadi bumbu, sehingga aroma khas setiap bumbu dasar dapat dirasakan peserta diskusi dengan mencium aromanya.

Sebagai juru masak, Sisca juga merupakan seorang penulis. Hingga saat ini ia telah menulis 125 buku masak. Videonya tentang memasak kuliner Indonesia pun dengan mudah dapat ditemui di internet.

"Saya berharap buku saya juga ada di dapur ibu-ibu di Jerman," katanya saat acara diskusi, Minggu, (15/03/2015).

Diskusi kuliner Indonesia tidak hanya menarik perhatian kaum hawa di Jerman. Hendrik Ruitenberg, pria berkebangsaan Jerman yang berdarah campuran Jerman-Belanda, adalah seorang pecinta kuliner Indonesia yang turut menyaksikan diskusi kuliner Indonesia di Lepzig Book Fair. Tidak hanya suka memakannya, Hendrik bahkan hobi memasak masakan Indonesia.

Masakan Indonesia dengan saus kacang tanah seperti sate adalah kesukaannya. Ia juga suka memasak masakan Indonesia yang menggunakan daun serai. "Istri saya mengatakan saus kacang tanah buatan saya adalah yang terenak di dunia," ujarnya bangga.

Berbekal buku resep masakan Indonesia dan menonton video memasak di internet, ia mengaku sudah memasak berbagai masakan Indonesia seperti sate, nasi goreng dan bakmi ayam. Ketertarikannya terhadap kuliner Indonesia diawali dari perkenalannya dengan seseorang yang pernah bekerja sebagai koki untuk tentara Hindia-Belanda.

Hendrik mengaku tidak banyak mengetahui tentang Indonesia. Satu-satunya yang ia kenal dari Indonesia hanyalah kulinernya. Ia berharap dapat mengenal Indonesia lebih jauh di Frankfurt Book Fair 2015, di mana Indonesia akan tampil sebagai Guest of Honour atau Tamu Kehormatan 2015. (Desliana Maulipaksi)


Sumber :

 


Penulis :
Editor :
Dilihat 782 kali