Ekosistem Pendidikan untuk Peningkatan Layanan Pendidikan  30 Maret 2015  ← Back

Depok, Kemendikbud---Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan akan memfokuskan untuk meningkatkan ekosistem pendidikan. Hal itu dilakukan untuk meningkatkan layanan pendidikan yang baru sebatas peningkatan infrastruktur. Sejatinya, pendidikan merupakan kegiatan interaksi antar peserta didik, dengan pendidik. Sedangkan, layanan pendidikan baru berupa infrastruktur seperti bahan ajar, buku, dan sarana prasarana. Hal itu mengemuka pada pelaksanaan pembukaan Rembuk Nasional Pendidikan dan Kebudayaan, di Pusat Pengembangan Tenaga Pendidik, Sawangan, Depok, hari ini (30/1).
 
“Disinilah kita akan berkonsentrasi pada pelaku untuk memperkuat ekosistem,” jelas Mendikbud Anies.
 
Saat diwawancarai pada kesempatan yang sama, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, pun mengamini akan peningkatan ekosistem pendidikan. Dijelaskan gubernur Aher, ekosistem pendidikan di provinsi Jawa Barat akan berkonsentrasi pada layanan pendidikan jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), dan sederajat terlebih dahulu.
 
“Jawa Barat sedang berkonsentrasi pada layanan pendidikan jenjang Sekolah Menengah Atas. Hal itu dilakukan sebagai konsekuensi adanya perpindahan pengelolaan jenjang SMA dan sederajat, “ ujar gubernur Aher. Kewenangan pengelolaan itu, ujar gubernur Aher, merupakan konsekuensi atas Undang-Undang Otonomi Daerah yang dikeluarkan Kementerian Dalam Negeri. “Kewenangan pengelolaan SMA itu diserahkan kepada provinsi, kita sedang menyiapkan, memang edaran dari Kementerian Dalam Negeri, perpindahan wewenang pengelolaan (SMA) itu memang 2017, tapi Jawa Barat ingin di 2016,” ujarnya.
 
Sebagai informasi, Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah, pengganti Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004, menjelaskan manajemen pengelolaan SMA, SMK, Madrasah Aliyah berpindah ke pemerintah provinsi. Sedangkan, pemerintah Kota dan Kabupaten masih bertanggungjawab atas pengelolaan jenjang Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Pertama (SMP).
 
Aher pun menambahkan akan terdapat dua langkah besar terkait pendidikan yang akan dilakukan di provinsi Jawa Barat, yaitu peningkatan kualitas pendidik dalam lingkup intelektual dan spiritual. Kemudia, pemerataan layanan pendidikan dalam hal keterjangkauan, dan akses. Menurutnya, provinsi Jawa Barat memang dekat dengan ibu kota Negara, DKI Jakarta. Namun, Jawa Barat masih memiliki wilayah geografis berupa pegunungan, bukti, dan daerah terpencil, khususnya di wilayah selatan dan utara provinsi tersebut. “Disinilah, kita masih ingin membangun lebih banyak sekolah lagi supaya daya tamping dari Sekolah Menengah Pertama ke Sekolah Menengah Ata situ bagus. Kita punya program satu bangku SMP, untuk satu bangku SMA. Jadi, tidak ada drop out,” tutup gubernur Aher. *** (Gloria Gracia)

Sumber :

 


Penulis :
Editor :
Dilihat 875 kali