Peserta Forum ASEM 2015 Mulai Berdatangan  09 Maret 2015  ← Back

Nusa Dua, Kemendikbud --- Sejumlah peserta forum Asia Europe Meeting (ASEM) For Lifelong Learning 2015, Senin (9/3/2015) mulai berdatangan di Nusa Dua, Bali, tempat kegiatan ini diselenggarakan. Peserta yang datang berasal dari berbagai negara yang tersebar di benua Asia dan Eropa, terdiri atas para peneliti, pemangku kebijakan, dan pegawai pemerintah yang mewakili negara masing-masing.

Selama dua hari, Selasa (10/3) dan Rabu (11/3) para peserta akan terlibat dalam seminar dan diskusi-diskusi pada kelompok kecil membahas tentang persoalan yang terkait dengan tema “Pembelajaran Sepanjang Hayat”. Sejumlah akademisi dari berbagai perguruan tinggi ternama dunia juga dijadwalkan akan mengisi seminar dalam forum tersebut.

Forum ini sangat relevan karena topik yang akan dibahas sangat mendesak untuk didiskusikan. Kondisi krisis ekonomi saat ini membutuhkan pandangan baru dan model yang efektif untuk topik pembelajaran sepanjang hayat. Ini mengingat kebutuhan dunia di abad ke-21 saat ini berbeda dari era sebelumnya.   

Forum ini melibatkan perwakilan dari 32 negara uni eropa dan 19 negara di Asia yang tergabung di bawah ASEM. Diperkirakan sekitar 100 – 150 peserta akan hadir. Pada forum ini para peneliti, pengambil kebijakan, dan praktisi akan berdiskusi tentang perlunya pembaruan program pembelajaran sepanjang hayat, konsep kunci untuk kebijakan dan praktiknya di Asia dan Eropa, serta apa peran peneliti dan pemangku kebijakan untuk menciptakankesempatan belajar seumur hidup bagi semua.

ASEM Forum for Lifelong Learning 2015: Renewing The Agenda for Lifelong Learning akan dibuka secara resmi besok, Selasa (10/3) pagi. Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Ainun Naim dijadwalkan memberikan sambutan pembuka mewakili Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Kemendikbud sebagai ASEM Education Secretariat tahun ini menjadi tuan rumah penyelenggaraan forum tersebut, bekerja sama dengan ASEM Education and Research Hub for Lifelong Learning, Kementerian Luar Negeri, dan Kementerian Pendidikan Denmark.(Ratih Anbarini)


Sumber :

 


Penulis :
Editor :
Dilihat 709 kali