Mendikbud Berbagi Pengalaman Khusus Mengembangkan PAUD  10 Juni 2015  ← Back

Yogyakarta, Kemendikbud --- Pengalaman khusus kedekatannya dengan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) membawa Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan pada pemahaman mendalam tentang pengelolaan satuan pendidikan untuk anak usia dini tersebut. Ia menyampaikan pengalaman ketika ibundanya mengembangkan PAUD di kampung halamannya di Provinsi D.I. Yogyakarta.
 
“Keluarga kami memiliki pengalaman khusus tentang PAUD. Ketika itu ibu saya memiliki inisiatif membuka PAUD untuk menjangkau anak-anak di sekitar rumah kami agar bisa belajar sambil bermain,” kenang Mendikbud dalam sambutannya pada acara penutupan kegiatan Apresiasi PTK PAUDNI Berprestasi ke-9, di Medan, Sumatera Utara, Senin (08/06/2015).
 
Ketika itu, kata Mendikbud, sang ibunda melihat halaman masjid di dekat rumah tempat ia tinggal dapat digunakan untuk aktifitas belajar sambil bermain anak-anak. Saat itu juga, sang ibunda bersepakat bersama pengurus masjid untuk memakai halamannya untuk aktifitas PAUD yang menjangkau anak-anak sekitar. 
 
“Untuk mengajak ibu-ibu lain mau mengantarkan anak-anaknya belajar di PAUD, ibu saya terlebih dahulu mengirimkan anak bungsunya ke PAUD itu,” kisah Mendikbud. Hal tersebut dilakukan, tutur Mendikbud, karena ibundanya ingin membuka kepercayaan orang tua terhadap PAUD yang baru berdiri itu. Orang tua tentu akan memgamati apakah pengelola PAUD mau mengirimkan anak sendiri ke sekolah yang dikelola. Dengan begitu kepercayaan masyarakat sekitar akan tumbuh. 
 
“Efek mendirikan PAUD di kampung halaman kami sangat besar manfaatnya, khususnya dalam mendekatkan anak-anak pada pendidikan,” lanjut Mendikbud. Belajar dari pengalaman ibundanya tersebut, Mendikbud memandang efek PAUD bagi anak-anak usia dini sangat dahsyat. 
 
Dalam perjalanan ke depan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) membawa sebuah strategi dengan menumbuhkan insan dan ekosistem pendidikan dan kebudayaan dengan berlandaskan gotong royong. Tidak hanya fokus insannya saja, tetapi juga ekosistemnya. “Kita berharap efek dari strategi ini adalah kita konsentrasi pada penguatan pelaku pendidikan.Yang tidak kalah penting mereka membangun ekosistem pendidikan yang baik,” ujar Mendikbud.
 
Para pelaku Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal (PAUDNI) memiliki potensi untuk menjadi penggerak di masyarakat. Mendikbud mengajak para pelaku PAUDNI untuk menyampaikan pesan kepada masyarakat, bahwa pendidikan bukan saja urusan kedinasan, tetapi menjadi tanggung jawab bersama dalam mencerdaskan anak bangsa. 
 
“Tanggung jawab kita semua membekali anak-anak untuk bisa menang di masa mendatang,” pesan Mendikbud. (Seno Hartono)

Sumber :

 


Penulis :
Editor :
Dilihat 443 kali