Tes Observasi Pertama IOAA 2015 Gunakan Mata Telanjang dan Teleskop Kecil  29 Juli 2015  ← Back

Magelang, Kemendikbud --- Peserta International Olympiad on Astronomy and Astrophysics (IOAA) 2015 atau Olimpiade Internasional Astronomi dan Astrofisika mengikuti tes observasi atau tes pengamatan pertama di Lapangan Gunadarma, pelataran Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah. Tes observasi ini berlangsung pada malam hari. Peserta menggunakan mata telanjang dan teleskop kecil yang telah dirakitnya masing-masing untuk mengamati langit dan bintang sesuai soal yang diberikan.
 
Tes observasi atau pengamatan pertama IOAA 2015 berlangsung selama satu jam pada Selasa malam (28/07/2015). Lapangan Gunadarma saat itu tampak gelap, tanpa cahaya lampu. Para peserta dan panitia berjalan kaki dari Hotel Manohara ke Lapangan Gunadarma dalam keadaan gelap, menempuh jarak sekitar 500 meter dengan mengandalkan cahaya bulan. 
 
Di Lapangan Gunadarma panitia telah menyiapkan kursi dan meja sesuai jumlah peserta. Di atas meja telah tersedia beberapa lembar kertas berisi soal yang harus dipecahkan peserta. Para peserta dari 39 negara itu turut pula membawa teleskop kecil yang mereka rakit masing-masing pada pagi harinya untuk digunakan dalam tes observasi. 
 
Tes observasi atau pengamatan dalam IOAA 2015 dibagi menjadi tiga tahap, sesuai alat pengamatan yang digunakan. Pertama menggunakan mata telanjang, kedua menggunakan teleskop kecil dan ketiga menggunakan teleskop besar atau teleskop utama. Tes observasi dengan teleskop besar akan berlangsung pada Rabu malam, (29/07/2015). 
 
Anggota Tim Akademisi IOAA 2015, Endang Soegiartini mengatakan, tes observasi dengan mata telanjang dan teleskop kecil terbilang sukses. "Begitu awan tersibak, benda langit yang disuruh nyari (di dalam soal) serentak mereka bisa dapat," ujar Endang di Magelang, (29/07/2015). Para peserta, lanjutnya, secara teknis diarahkan untuk melihat bulan dengan mengarahkan teleskop mereka ke bulan, lalu menunjuk bintang yang dimaksud di dalam soal. 
 
Ia optimis, Tim Nasional Indonesia untuk IOAA 2015 akan dapat meraih medali emas. Sebagai tuan rumah, Indonesia banyak diuntungkan dalam beberapa hal. Salah satunya adalah anak-anak sudah familiar dengan langit Indonesia sehingga memudahkan dalam pengamatan atau observasi. Selain itu, Indonesia setiap tahun juga selalu berhasil meraih medali, meski tidak selalu medali emas. Medali emas pernah diraih Indonesia pada IOAA 2007 di Thailand dan di Bandung, saat pertama kalinya Indonesia menjadi tuan rumah, pada tahun 2008. (Desliana Maulipaksi)
 

Sumber :

 


Penulis :
Editor :
Dilihat 569 kali