Karakter Moral dan Kinerja Wujud Penumbuhan Budi Pekerti   25 Agustus 2015  ← Back

Palembang, Kemendikbud --- Pendidikan tidak hanya memberikan kepada peserta didik pengetahuan, tetapi juga membentuk karakter luhur bangsa. Sebagai upaya mewujudķan hal tersebut, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mulai mengimplementasikan pendidikan yang berintegritas dan berkarakter melalui penumbuhan budi pekerti luhur. 
 
“Penumbuhan budi pekerti diwujudkan melalui dua karakter yaitu karakter moral dan karakter kinerja,” disampaikan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan pada acara forum dialog Penumbuhan Budi Pekerti, di Palembang, Sumatera Selatan, Senin (24/08/2015). 
 
Mendikbud memberikan contoh karakter moral yang dapat ditumbuhkan, seperti kejujuran, ketakwaan, sopan dan santun, serta tatakrama. Sedangankan karakter kinerja seperti, kerja keras, tangguh, tuntas, ulet, dan rajin. “Kita ingin sekolah menjadi tempat di mana budi pekerti tumbuh di dalam keseharian peserta didik,” ujar Mendikbud. 
 
Penumbuhan budi pekerti, kata Mendikbud, tidak dapat dilakukan melalui program, tetapi dilakukan melalui gerakan. Hal tersebut dilakukan karena penumbuhan budi pekerti melibatkan segala komponen, yaitu orangtua, guru, kepala sekolah, dan lingkungan masyarakat. “Budi pekerti pun dapat ditumbuhkan dengan diajarkan, didisiplinkan, dibiasakan, lalu akan menjadi budaya dalam keseharian anak-anak kita,” tutur Mendikbud. 
 
Mendikbud mengajak kepada seluruh komponen tersebut untuk bersama-sama menjadi teladan bagi anak-anak bangsa dalam menumbuhkan budi pekerti luhur. “Pada dasarnya setiap pribadi manusia memiki nilai-nilai budi pekerti. Oleh sebab itu  pendidik  tidak lagi menanamkan, tetapi menumbuhkan nilai-nilai budi pekerti yang sudah ada melalui keteladanan luhur. Untuk itu mari bersama-sama menjadi contoh yang dapat diteladani,” ajak Mendikbud. (Seno Hartono)
 

Sumber :

 


Penulis :
Editor :
Dilihat 12312 kali