Membangun Indonesia Bagai Sebuah Orkestra Simfoni  12 Agustus 2015  ← Back

Jakarta, Kemendikbud --- Harmonisasi sebuah orkestra simfoni dapat dinikmati dengan indah jika terdapat perpaduan nada-nada setiap alat musik yang dimainkan oleh para pemusik, nyanyian merdu yang dilantunkan oleh para penyanyi, dan arahan dari seorang dirigen atau konduktor agar komposisi lagu terdengar dengan indah di telinga para penikmat musik tersebut. Hal ini dapat dijadikan perumpamaan dalam membangun Republik Indonesia tercinta ini dimana masing-masing individu memiliki perannya masing-masing dalam memajukan bangsa ini.
 
“Jangan berpikir kerja solo (sendirian,-), jangan berpikir soliter, jangan berpikir diri sendiri saja, republik ini tidak akan berubah hanya dengan kita berpikir diri sendiri tapi kita harus membayangkan bagai sebuah orkestra,” demikian disampaikan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Anies Baswedan, saat memberikan sambutan pada acara Gelar Perdana Gita Bahana Nusantara 2015 di Plaza Insan Berprestasi Gedung A Kemendikbud, Jakarta, Rabu (12/8/2015).
 
Mendikbud menjelaskan, setiap pemain musik dan penyanyi dalam orkestra simfoni secara teknis bisa memainkan musik dengan melihat partitur tetapi hasilnya tidak akan bernuansa tanpa kehadiran seorang konduktor. Seorang konduktor, kata dia, hadir membawa nyawa untuk memberikan nuansa pada orkestra simfoni tersebut. “Sebuah orkestra berjalan tanpa adanya konduktor itu sama seperti sebuah perhelatan yang tidak bernyawa,” ujarnya.
 
Mendikbud menekankan, membangun Indonesia butuh seperti sebuah perhelatan orkestra simfoni dimana setiap orang Indonesia memiliki peran dan porsi aktivitas untuk memajukan bangsa ini. Dia mencontohkan, apabila satu alat tidak dimainkan dalam sebuah pagelaran orkestra simfoni maka akan terasa ada yang kurang di telinga penikmatnya.
 
Sebuah contra bass, lanjut Mendikbud, memiliki ukuran yang besar namun tidak seluruhnya pagelaran orkestra simfoni tersebut didominasi oleh suara contra bass yang berukuran besar itu. “Persiapkan Anda untuk berkarya di Indonesia seperti Anda menyusun dan menyiapkan orkestra ini, masing-masing punya peran dan di setiap peran punya makna. Dipersiapkan dengan baik lalu hadir pemimpin, namun pemimpin hadir bukan untuk mengatur semuanya tetapi pemimpin hadir memberikan nuansa dan arah sehingga muncul orkestra yang membahana,” tuturnya.
 
Mendikbud menyampaikan, generasi muda saat ini adalah generasi muda yang berkesempatan besar merasakan peringatan 100 tahun Indonesia Merdeka dan masa depan Indonesia berada di tangan mereka melalui kepemimpinannya. “Kalian semua harus menjadi orang-orang yang memiliki makna di manapun Anda berkarya, di manapun Anda berada,” ucapnya. (Agi Bahari)
 

Sumber :

 


Penulis :
Editor :
Dilihat 1260 kali