Memperkenalkan Karakter Indonesia dengan Kostumasa di Museumsuferfest 2015  31 Agustus 2015  ← Back

Jakarta, Kemendikbud --- Dua sosok robot berjalan tertatih-tatih di tepi Sungai Main, Frankfurt, Jerman pada Jumat (28/8) sejak hari masih siang. Bagi orang Indonesia, cukup mudah untuk mengenali sosok berwarna hitam dan putih itu masing-masing adalah karakter Gatotkaca dan Hanoman. Tapi, bagi warga Frankfurt, Jerman, tentu saja penampakan tersebut sungguh asing.

Dua robot dari dunia pewayangan itu menarik perhatian di depan panggung Indonesia di Museumsuferfest 2015 yang digelar hingga Minggu (30/8/2015). Indonesia menjadi guest country atau negara tamu di pesta rakyat tahunan terbesar bagi warga Jerman dan sekitarnya di seluruh Eropa tersebut. Setiap tahunnya, acara tersebut menyedot tak kurang dari 2 juta pengunjung dalam tiga hari penyelenggarannya.

Robot Gatotkaca dan Hanoman dibawa oleh Wahyu Aditya dari HelloFest, yang juga membuka tenda ‘Indonesia Motion Picture Arts’ selama festival berlangsung. Banyak anak-anak hingga orang dewasa yang berfoto bersama dengan ikon superhero dari Indonesia tersebut.

Salah satu kreativitas Indonesia yang tampil di Museumsuferefst memang tampilan showcase Kostumasa dengan karakter-karakter khas Indonesia. Para kreatornya sendiri membuat stan tersendiri di Museumsuferfest yaitu stan Hello Pop.

Tampilan-tampilan karakter Indonesia ini salah satu yang paling sukses berinteraksi dengan para pengunjung Museumsuferfest. Dari anak kecil, remaja, hingga orang dewasa banyak yang tertarik berfoto dengan karakter-karakter yang ditampilkan.

Melalui pendekatan seperti inilah kebudayaan Indonesia sebenarnya bisa diserap dengan lebih mudah oleh publik luar. Karakter Gatot Kaca, Barong Bali, dan karakter-karakter lainnya benar-benar berhasil menarik perhatian pengunjung untuk berinteraksi.

Menjelang sore, perhatian pengunjung festival pun beralih ke panggung Indonesia yang menjadi pusat perhelatan tersebut. Djaduk Ferianto dan grup musik Kua Etnika membuka dengan komposisi kolaborasi yang sambung-menyambung bersama gandrung Banyuwangi, Dwiki Dharmawan, Dira Sugandi, Mian Tiara dan Bonita. (Desliana Maulipaksi/ Sumber: Komite Nasional Indonesia sebagai Tamu Kehormatan Frankfurt Book Fair 2015)

 


Sumber :

 


Penulis :
Editor :
Dilihat 579 kali