Mendikbud Berikan Penghargaan Kepada 14 Tokoh Nasional  27 Agustus 2015  ← Back

Jakarta, Kemendikbud --- Dalam rangka memperingati 70 tahun Kemerdekaan Republik Indonesia, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan, selaku Ketua Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO (KNIU) memberikan piagam penghargaan kepada 14 orang tokoh yang telah berjasa terhadap program-program UNESCO di bidang pendidikan, kebudayaan, sains, dan komunikasi.
 
“Kami mengucapkan terima kasih kepada para tokoh-tokoh nasional yang telah memberikan dedikasinya untuk memajukan Indonesia sampai dengan saat ini,” demikian disampaikan Mendikbud dalam sambutannya pada acara Pemberian Penghargaan Kepada Tokoh Nasional yang Berjasa pada Program UNESCO, di kantor Kemendikbud, Kamis (27/08/2015). Acara tersebut dihadiri 400 orang undangan.
 
Penerima piagam penghargaan tersebut dibagi menjadi empat bidang. Pada bidang pendidikan, penghargaan diberikan kepada Daoed Joesoef, Conny R. Setiawan, dan Malik Fadjar. Selanjutnya pada bidang sains, penghargaan diberikan kepada Sangkot Marzuki, Indrawati Ganjar, dan Umar Anggara Jenie. Pada bidang kebudayaan, penghargaan diberikan kepada Taufiq Ismail, Edi Sedyawati, Haryono Haryoguritno, dan Taufiq Abdullah. Kemudian pada bidang komunikasi, penghargaan diberikan kepada Bagir Manan, Herawati Diah, Jakob Oetama, dan Wardiman Djojonegoro.
 
Para penerima penghargaan tersebut, kata Mendikbud, merupakan orang-orang yang telah membuat Indonesia menjadi negara bercahaya. “Mereka merupakan saksi sejarah perjalanan Indonesia, dan memiliki komitmen teguh untuk berbakti kepada Indonesia. Ini patut dijadikan contoh bagi para generasi muda,” tutur Mendikbud.
 
Terdapat hal yang menarik dari penyelenggaraan pemberian piagam penghargaan tersebut. Para tokoh nasional pada saat pemberian penghargaan didampingi oleh istri atau suami, dan cucu-cucu masing-masing penerima penghargaan. “Ini sangat menarik. Para penerima penghargaan didampingi oleh cucu masing-masing. Biarkan para cucu melihat dan memiliki kebanggaan tersendiri. Para cucu mewarisi nama besar keluarga, dan pandanglah nama besar itu dengan membawa kehormatan, sehingga bakti keluarga kepada negara dapat diteruskan,”pungkas Mendikbud. (Seno Hartono)  


Sumber :

 


Penulis :
Editor :
Dilihat 1030 kali