Penutupan Lomojari 2015, Dirjen Dikdasmen Pesankan Tiga Hal  17 September 2015  ← Back

Jakarta, Kemendikbud --- Lomba Motivasi Belajar Mandiri (Lomojari) Bidang Akademik dan Bidang Keterampilan jenjang SMP Terbuka dan SMP Satu Atap 2015 resmi ditutup Rabu (16/9/2015). Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Hamid Muhammad saat menutup kompetisi tersebut menitipkan tiga hal kepada para aktor pendidikan.
 
“Saya menitip pesan, pertama kepada adik-adik semua yang ada di SMP Terbuka dan SMP Satu Atap, jangan berhenti sekolah hingga tingkat SMP. Saya minta kalian semua dalam melanjutkan ke jenjang pendidikan menengah, baik itu SMA, SMK, atau MA. Kalau bisa melanjutkan hingga ke tingkat pendidikan tinggi,” pesannya.
 
Menurut Hamid, hanya dengan bekal pendidikan, seseorang dapat mengubah nasibnya di masa datang. Contoh sederhana bukti pendidikan mengubah nasib seseorang, lanjut Hamid, adalah dengan hadirnya para peserta Lomojari dari berbagai daerah ke Jakarta mengikuti lomba tingkat nasional.  “Seperti yang Bapak Menteri sampaikan pada saat pembukaan bahwa yang hadir di tempat ini adalah karena pendidikan. Pendidikan mengantarkan kita hingga “naik kelas” ke tingkatan yang lebih baik,” ungkap Hamid.
 
Lebih lanjut ia menuturkan, pemerintah telah menyediakan fasilitas pendidikan yang dapat menjangkau para lulusan SMP untuk masuk ke jenjang pendidikan menengah. Itu karena Kemendikbud mulai tahun ini menetapkan wajib belajar 12 tahun untuk mendorong lulusan SMP melanjutkan pendidikan ke pendidikan menengah. “Jangan sampai berhenti hanya di SMP,” imbuhnya.
 
Pesan kedua ditujukan bagi guru dan kepala sekolah. Hamid berpesan agar memastikan para lulusan SMP Terbuka dan SMP Satu Atap untuk melanjutkan ke SMA, SMK, atau MA. “Tolong kawal dan antarkan anak-anak kita itu. Itu adalah tugas yang harus kita lakukan. Untuk mencapai itu para guru dan kepala sekolah harus menyiapkan betul anak-anak kita, meskipun dengan keterbatasan yang ada,” pesannya.
 
Pemerintah melalui Kemendikbud akan membangun sekolah di berbagai tempat, minimal dalam satu kecamatan, ada satu sekolah menengah. “Itu tekad kami untuk menyediakan akses bagi adik-adik kita,”
 
Pesan ketiga yang juga masih ditujukan bagi guru dan kepala sekolah adalah mendorong siswa yang memungkinkan masuk ke SMP reguler untuk menjadi peserta didik di SMP reguler. Jika kendalanya ada pada ruang kelas yang terbatas sehingga tidak memungkinkan siswa SMP Terbuka untuk masuk ke SMP reguler, maka pemerintah dapat membantu menyediakan tambahan ruang kelas.
 
Demikian juga bagi daerah yang menginginkan dibangunnya SMP baru, Hamid menegaskan, pemerintah bersedia membantu. “Yang terpenting, kita dapat memfasilitasi adik-adik ini agar bisa mendapatkan layanan pendidikan yang terbaik,” ungkapnya.
 
Menurut Hamid, ketiga pesan yang disampaikannya itu diharapkan dapat mendorong peningkatan layanan pendidikan yang lebih baik bagi anak-anak Indonesia. (Ratih Anbarini) 

Sumber :

 


Penulis :
Editor :
Dilihat 585 kali