Siswa PKBM di Sabah Ikuti APSI 2015  08 September 2015  ← Back

Tawau, Kemendikbud --- Sebanyak 71 siswa mengikuti babak final Apresiasi Prestasi dan Seni (APSI) 2015 yang diselenggarakan oleh Konsulat Republik Indonesia Tawau (KRI Tawau) di Sabah, Malaysia. Perserta APSI 2015 tersebut adalah siswa-siswi Sekolah Dasar dari Pusat Kegiatan Belajar Mengajar atau Community Learning Center (CLC) yang berada di Tawau hingga Sandakan, Malaysia. Dalam APSI 2015 tersebut dipertandingkan empat bidang lomba diantaranya adalah lomba menyanyi, lomba pidato, dan lomba melukis serta lomba cerdas cermat.

Kepala Perwakilan Republik Indonesia Tawau, Muhammad Soleh menyampaikan, apresiasi dan terima kasih atas dukungan Kedutaan Besar Republik Indonesia di Kuala Lumpur, Malaysia, dalam penyelenggaraan APSI yang kedua kalinya ini sejak 2014 lalu. Apresiasi lainnya, kata dia, ditujukan kepada para guru yang telah berperan mengantarkan para peserta mengikuti APSI 2015. “Tidak berlebihan kalau kita katakan bahwa guru merupakan modal untuk anak belajar, untuk mencapai cita-citanya di masa depan,” ujarnya saat memberikan sambutan pada acara Pembukaan Apresiasi Apresiasi dan Seni di Kantor Konsulat Republik Indonesia Tawau, Malaysia, Sabtu (5/9/2015).

Para peserta babak final APSI 2015 ini merupakan perwakilan lima distrik di masing-masing bidang lomba tersebut. Kelima distrik tersebut meliputi Tawau, Kunak, Lahad Datu, dan Kinabatangan serta Sandakan. Sebelumnya 71 finalis APSI 2015 ini juga telah mengalami tahap seleksi dari total 211 peserta seleksi yang diselenggarakan pada 29 Agustus 2015 lalu. Pada tahap seleksi tersebut terpilih 10 peserta terbaik lomba menyanyi, 10 terbaik lomba pidato, dan 15 peserta terbaik lomba melukis serta 12 tim terbaik lomba cerdas cermat yang akan berlaga di babak final APSI 2015.

Pada babak final APSI 2015 ini akan dipilih delapan finalis terbaik di seluruh bidang lomba sebagai pemenang APSI 2015. Kedelapan pemenang APSI 2015 ini akan dikirim ke Kuala Lumpur, Malaysia, mewakili CLC di Sabah pada setiap bidang lomba untuk bertanding melawan wakil-wakil dari Sekolah Indonesia Kuala Lumpur, Sekolah Indonesia Johor Baru, dan Sekolah Indonesia Kota Kinabalu serta CLC di Semenanjung.

Pelaksana Fungsi Sosial Budaya KRI Tawau, Dian Ratri Astuti mengatakan, para peserta APSI 2015 ini tidak lepas dari peran guru yang rela berkorban dan mengambil resiko besar untuk mendidik anak-anak pekerja sawit di sepanjang Tawau hingga Sandakan, Malaysia, itu. Dia mengatakan, para guru tidak ingin membiarkan anak-anak tersebut tanpa pendidikan sehingga mereka mendirikan dan merawat sekolah-sekolah bagi penerus bangsa yang berada di Sabah, Malaysia, dan sekitarnya itu. “Hari ini saya saksikan berlian-berlian itu bersinar di bawah kilauan dan gosokan tangan para pribadi mulia, pahlawan-pahlawan sepi yang terus bergeriliya di pelosok ladang sana,” tuturnya di salah satu akun media sosial miliknya. (Agi Bahari/Billy Antoro/Padlil Syah)


Sumber :

 


Penulis :
Editor :
Dilihat 692 kali