Kemendikbud Akan Selenggarakan Festival Budaya Melanesia  23 Oktober 2015  ← Back

Jakarta, Kemendikbud --- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), melalui Direktorat Warisan dan Diplomasi Budaya, Ditjen Kebudyaan akan menyelenggarakan Festival Budaya Melanesia. Festival yang memiliki tema “Celebrating the Cultural Diverty of Melanesia World” ini akan diselenggarakan pada tanggal 26 s.d. 30 Oktober 2015, di Kupang, Nusa Tenggara Timur, dan direncanakan dibuka oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan.

“Festival Budaya Melanesia ini kita selenggarakan didasari oleh realitas bahwa mayoritas penduduk yang disebut Melanesia bermukim di wilayah Indonesia, dan menunjuk Kupang sebagai tuan rumah karena daerah tersebut termasuk wilayah Indonesia yang memiliki penduduk kategori Melanesia,” demikian disampaikan Direktur Jenderal Kebudayaan Kacung Marijan pada acara jumpa pers di kantor Kemendikbud, Kamis (23/10/2015).

Melalui momen ini, Indonesia ingin mengajak negara-negara kategori Melanesia untuk berkumpul, bertukar pengetahuan, tradisi dan budaya, sehingga dapat meningkatkan solidaritas dan kerja sama antara negara-negara kategori Melanesia. “festival ini dapat kita manfaatkan untuk lebih mengenal satu sama lainnya antara warga negara kategori Melanesia, dengan begitu kita juga dapatkan pemahaman yang lebih komprehensif tentang Melanesia, dan sebarannya, termasuk sebaran budayanya,” jelas Kacung.  

Peserta Festival Budaya Melanesia dari Indonesia akan diwakili oleh lima provinsi, yaitu Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Provinsi Maluku, Provinsi Maluku Utara, Provinsi Papua, dan Provinsi Papua Barat. Sedangkan peserta dari negara sahabat yang akan mengikuti festival budaya ini adalah para pemangku kepentingan di bidang kebudayaan dari negara Fiji, Papua Nugini, Solomon Island, Timor Leste, Vanuatu, New Caledonia, dan Direktur Jenderal Melanesian Spearhead Group (MSG).  

“Festival Budaya Melanesia akan menyelenggarakan empat program, yaitu konferensi, pertunjukan kesenian, pameran budaya, dan penayangan atau festival film,” ujar Kacung.  

Dalam pertunjukan seni budaya Melanesia ini akan menampilkan tarian dari seluruh negara peserta, dan diselingi tarian tradisional dari NTT, Maluku, Maluku Utara, Papua, dan Papua Barat. Tarian tersebut akan dikolaborasikan dalam bentuk tari animal pop dengan diiringi musik kontemporer oleh Nyongki Welvaart, dan koreografer Jecko Siompo.  

Selama acara berlangsung, Indonesia akan memutarkan tiga film, yaitu “Cahaya dari Timur”, “Atambua 39 derajat celcius”, dan “Tanah Mama”. Selain itu juga akan diputarkan film dari Negara Fiji dan New Caledonia dengan judul Adi, Monnaine Kanak dan Ngajila Tjibau Cultural Center, New Caledonia House of Rich. Sedangkan pameran budaya akan mengambil tema  “Spirit of Melanesia”, yang menceritakan bagaimana roh budaya Melanesia menyebar hingga ke Provinsi NTT.  

“”Tidak kalah pentingnya dalam acara festival budaya akan diadakan dialog guru-guru Kupang dengan Mendikbud, di Graha El Tari, dan peluncuran buku dengan judul Diaspora of the Melanesian Historical Perspective,” pungkas Kacung. (Seno Hartono)


Sumber :

 


Penulis :
Editor :
Dilihat 704 kali