Mendikbud Tinjau Penanganan Pendidikan Daerah Terdampak Bencana Asap  27 Oktober 2015  ← Back

Jakarta, 27 Oktober 2015 --- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan meninjau langsung kondisi beberapa daerah untuk melihat penanganan pendidikan di daerah terdampak asap. Setelah mengunjungi Palangkaraya dan Banjarmasin pada minggu lalu, kali ini Mendikbud berkunjung ke Palembang dan Jambi. Mendikbud mengatakan, setelah bencana asap mereda, ke depannya pemerintah akan menyiapkan program untuk sekolah aman dari asap.

 

"Sekolah harus diupayakan aman dari asap, dan sekolah adalah tempat mencari udara yang bersih," ujar Mendikbud di Kota Palembang, Senin, (26/10/2015). Kemendikbud, katanya, akan mengundang para pakar teknologi untuk mengkaji teknologi tepat guna untuk sekolah.

 

Mendikbud berharap seluruh insan pendidikan berperan aktif memastikan proses pendidikan tetap berjalan meskipun tatap muka di kelas berkurang dalam kondisi bencana asap ini. Meski sejumlah wilayah di Indonesia saat ini dilanda kabut asap, Mendikbud berharap para siswa tetap rajin belajar. "Harus tetap giat belajar ya, dan jangan lupa belajar hal-hal yang lain dengan ekstrakurikuler, dan belajar kepemimpinan," ujarnya di hadapan siswa-siswi SMP Al-Furqon Kota Palembang, Sumatera Selatan, Senin, (26/10/2015).

 

Sejumlah peserta didik di SMP Al-Furqon juga menyampaikan aspirasi kepada Mendikbud terkait bencana kabut asap. "Kami ingin belajar, asap ini sangat mengganggu. Hukum yang berat para pembakar hutan," kata Nafia Azzahra, siswi kelas 9. Menteri Anies menyambut gembira masukan dari para siswa, dan meyakinkan bahwa penegakan hukum bagi pihak-pihak yang bersalah tetap berjalan. "Urusan penegakan hukum (bagi pembakar hutan) bukan bagian kita, bagian kita memastikan pendidikan tetap jalan," katanya.

 

Kedatangan Mendikbud di daerah terdampak bencana asap juga untuk membawa bantuan berupa masker untuk para peserta didik. Setiap mengunjungi sekolah, dia selalu mengingatkan peserta didik dan guru serta tenaga kependidikan akan pentingnya penggunaan masker dalam kondisi bencana asap.

 

Mendikbud tiba di Palembang pada Senin sore (26/10/2015) melalui jalur udara. Hari ini, Selasa (27/10/2015), Mendikbud dan rombongan sudah berada di Jambi sejak pagi hari dengan menggunakan jalur darat, karena kondisi tidak memungkinkan untuk penerbangan. Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) di Jambi hari ini mencapai angka 744.

 

Di Jambi, Mendikbud berkunjung ke SD Negeri 181, SD Negeri 153, SMP Negeri 5, dan menjenguk siswa yang sakit karena terdampak bencana asap di RSU Baiturrahim Jambi. Selain meninjau kondisi penanganan pendidikan, Mendikbud juga akan melakukan koordinasi terkait bencana asap dengan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam), Luhut Binsar Pandjaitan di Jambi.

 

Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jambi, Drs. Rahmat Derita, M.Si menjelaskan keputusan untuk tetap melakukan kegiatan belajar mengajar (KBM) di sekolah adalah untuk antisipasi siswa yang tidak mengikuti instruksi belajar di rumah. “Para siswa kalau diliburkan belum tentu dapat diam di rumah seperti harapan dan instruksi belajar di rumah, jadi tidak meliburkan”, ujar Rahmat. KBM berlangsung setengah hari, selama empat jam per hari, yaitu dari pukul 07.15 sampai dengan 12.00 WIB.

Walaupun tetap masuk sekolah, Rahmat mengungkapkan terdapat aturan-aturan yang harus dipatuhi para siswa. “Kita himbau mereka untuk tetap menggunakan masker selama di sekolah, dan tidak boleh melakukan kegiatan di luar ruang sekolah”, ujar Rahmat.

Saat ini ada sembilan provinsi yang terdampak bencana asap. Empat provinsi berada di Pulau Sumatera dan Lima provinsi di Pulau Kalimantan. Dari sembilan provinsi itu, terdapat 67 kabupaten/kota dengan jumlah sekolah sekitar 25.000 sekolah dan 2,5 juta siswa yang terdampak bencana asap. Kemendikbud berencana akan mengajak kepala dinas pendidikan di 67 kabupaten/kota itu untuk melakukan koordinasi terkait penanganan pendidikan di daerah terdampak bencana asap.

 


Sumber :

 


Penulis :
Editor :
Dilihat 725 kali