OPSI 2015 Memperlombakan 88 Naskah Penelitian dari Berbagai Daerah  08 Oktober 2015  ← Back

Jakarta, Kemendikbud --- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) melalui Direktorat Pembinaan SMA dan Direktorat Pembinaan SMK kembali menyelenggarakan Olimpiade Penelitian Siswa Indonesia (OPSI). Dalam OPSI 2015, sekitar 800 naskah penelitian telah masuk untuk diseleksi dewan juri. Dari 800an naskah penelitian itu, juri memutuskan 88 naskah masuk nominasi untuk diseleksi lagi dalam penyelenggaraan OPSI 2015 pada 11-16 Oktober ini di Surabaya, Jawa Timur.
 
Kasubdit Kelembagaan dan Peserta Didik Direktorat Pembinaan SMA/SMK Kemendikbud, Suharlan mengatakan, tujuan OPSI adalah untuk menumbuhkembangkan jiwa meneliti siswa terhadap lingkungan  sekitar. Penyelenggaraan OPSI, kata dia, telah berlangsung sejak tahun 2008, sehingga tahun ini merupakan penyelenggaraan OPSI yang ke-7. “Sebelumnya bernama Lomba Penelitian Ilmiah Remaja,” ujarnya saat dialog interaktif dengan Radio Sindo Trijaya FM, di kantor Kemendikbud, Jakarta, Kamis (8/10/2015).
 
OPSI memperlombakan dua bidang penelitian, yaitu IPA dan IPS. Untuk bidang IPA, ada kategori Sains, Teknologi, Rekayasa dan Matematika. Sedangkan untuk bidang IPS, ada kategori Ekonomi, Sejarah, Budaya, Psikologi, Sosiologi-Antropolgi dan Administrasi.
 
Salah satu juri OPSI 2015, Sartika Djamaluddin mengatakan, untuk bidang IPA, sebagian besar naskah penelitian yang masuk adalah tentang teknologi pertanian dan teknologi lingkungan. Sedangkan untuk bidang IPS paling banyak tentang budaya, sejarah dan sosiologi.
 
“”Dari 88 (naskah penelitian) yang masuk nominasi, terbanyak adalah bidang IPA, ada 58 nominasi, sedangkan IPS ada 30 nominasi,” kata Sartika saat dialog interaktif.
Dia mengatakan, dewan juri OPSI 2015 melakukan seleksi dalam tiga tahap. Tahap pertama adalah seleksi naskah penelitian, tahap kedua penilaian saat display atau pameran, dan tahap ketiga adalah penilaian saat peserta melakukan presentasi di depan dewan juri.
 
“Dalam seleksi naskah dilihat aspek kognitifnya. Kemudian juga sistematika penulisan, orisinalitas ide, dan metode penelitian. Dalam pameran akan dilihat bagaimana peserta bisa menampilkan display yang komunikatif dan informatif. Kemudian saat presentasi akan dilihat bagaimana mereka menguasai materi dan kemampuan public speaking,” tutur Sartika yang merupakan juri OPSI untuk bidang IPS.
 
Untuk mereka yang ditetapkan sebagai pemenang, Kasubdit Kelembagaan dan Peserta Didik Direktorat Pembinaan SMA/SMK Kemendikbud Suharlan mengatakan hadiah yang diberikan berupa tabungan pendidikan dan kesempatan melanjutkan kompetisi ke tingkat internasional. Pemenang akan mendapatkan pembinaan dari Kemendikbud untuk melakukan penyempurnaan penelitian sebelum bertanding di kancah internasional.
 
Baik Suharlan maupun Sartika berharap, penyelenggaraan OPSI bisa terus meningkatkan minat generasi muda dalam meneliti. Diharapkan juga, jumlah peserta terus meningkat dari berbagai daerah di tanah air, tidak hanya Pulau Jawa. Karena itu Suharlan meminta peran media massa untuk ikut menyosialisasikan informasi tentang OPSI sehingga dapat memotivasi generasi muda di berbagai wilayah Indonesia untuk melakukan penelitian. (Desliana Maulipaksi)

Sumber :

 


Penulis :
Editor :
Dilihat 891 kali