Provinsi DIY Juara Umum Olimpiade Penelitian Siswa Indonesia 2015  15 Oktober 2015  ← Back

 
Surabaya, 16 Oktober 2015 --- Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) berhasil menjadi juara umum pada Olimpiade Penelitian Siswa Indonesia (OPSI) 2015 dengan meraih tiga medali emas, empat medali perak, dua medali perunggu, dan empat penghargaan khusus. Kegiatan OPSI, yang diselenggarakan setiap tahun ini, bertujuan untuk menggelorakan semangat meneliti di kalangan peserta didik. Para juara terbaik akan dipersiapkan mengikuti olimpiade sains tingkat dunia. 
 
Kasubdit Kelembagaan dan Peserta Didik, Suharlan, selaku Ketua Panitia OPSI, menyampaikan, generasi yang sekarang adalah generasi yang bisa diandalkan pada 20 tahun yang akan datang termasuk para pemenang OPSI. Ke depan, kata dia, kegiatan OPSI akan terus digalakkan. "Diharapkan setiap kabupaten kota dapat mengirimkan naskah penelitian. Naskah yang masuk diharapkan meningkat 2-3 kali lipat dibandingkan dengan yang sekarang," katanya pada penutupan OPSI 2015 di Hotel Empire Palace, Surabaya, Jawa Timur, Kamis (15/10) malam.
 
 
OPSI pada tahun ini secara keseluruhan menerima 790 naskah penelitian dan terpilih 88 naskah sebagai finalis terdiri atas 58 naskah untuk kelompok IPA dan 30 naskah untuk IPS dan Humaniora. OPSI tahun ini diikuti 168 kontestan didampingi 58 guru. Juri yang terlibat 26 dosen dan peneliti. Terpilih sebanyak 32 juara IPA dan 16 juara IPS dan Humaniora.
 
Quinita Maria Jose Noronha dan Sepvina Mutikasari dari SMAN 3 Yogyakarta meraih medali emas melalui penelitian berjudul Kaca Mata Duitan. Mereka membuat kaca mata khusus yang dapat mendeteksi nominal uang bagi penyandang tuna netra. "Cara kerjanya dengan membedakan komposisi warna pada setiap nominal uang. Setelah data didapatkan kemudian diolah dengan (perangkat komputer) Arduino Nano dan outputnya berupa audio," kata Sepvina.
 
Peserta didik dari Papua juga tidak kalah bersaing dengan peserta dari daerah lain. Adalah Hari Ratuh Nurlely Sama' dan Agusta Ngoranubun, dari SMAN 2 Merauke, Papua. Mereka meraih medali perak kategori IPS dan Humaniora bidang ekonomi. Judul penelitian mereka adalah Mata Uang Nominal Kecilku Kini Keberadaannya Tak Semanis Gula-Gula. "Saya setiap membeli sesuatu ke toko sering dikasih kembalian dengan gula-gula (permen). Pedagang sering membulatkan harga," kata Hari mengisahkan awal mula ide penelitiannya.
 
Sejak tiga tahun terakhir kegiatan OPSI telah berafilisi dengan dua lomba penelitian tingkat dunia yaitu International Science Project Olympiad (ISPRO) dan Intel-International Science Engineering Fair (Intel-ISEF). Prestasi para peserta didik Indonesia di kedua ajang tersebut sangat membanggakan dan melahirkan temuan atau inovasi yang layak dijadikan sebagai karya dan aset bangsa. (***)

Sumber :

 


Penulis :
Editor :
Dilihat 2841 kali