Tinjau Jambi, Pemerintah Lakukan Uji Coba Teknologi Aman Asap  30 Oktober 2015  ← Back

Jakarta, Kemendikbud--Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan, bersama dengan Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) mendampingi Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo, menyaksikan uji coba isolasi dan penjernihan udara di ruang kelas Sekolah Dasar Negeri (SDN) 181/IV Kecamatan Jelutung, Kota Jambi. Uji coba dilakukan oleh Prof. Zeily Nurachman, guru besar Kimia Institut Teknologi Bandung (ITB), bersama tim Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).

Mendikbud Anies Baswedan mengungkapkan konsep isolasi, dan penjernihan ruangan hasil karya Prof. Zeily dapat menjadi salah satu metode yang perlu segera disebarkan. Sehingga, sekolah-sekolah di daerah rawan asap memiliki kelas yang bebas asap. Sebelumnya, uji coba telah dilakukan di Padang. “Uji coba di Padang, sebelumnya, hasilnya indeks standar pencemaran udara (ISPU) di dalam kelas turun menjadi 78, sedangkan di luar kelas ISPU mencapai 288,” ujar Anies.

"Dengan penjernihan ini, sekolah aman asap tidak hanya dapat digunakan untuk kegiatan belajar mengajar saat bencana asap, namun juga sebagai safe haven atau tempat berlindung bagi anak-anak dan masyarakat selama sehari penuh. Memang kita tidak ingin pembakaran terus berulang. Namun saat terjadi pelanggaran atau bencana, kita juga harus yakin bahwa kita telah lebih siap," lanjutnya.

Pada kesempatan yang sama, Presiden RI sempat berdiskusi langsung dengan siswa dan guru tentang situasi belajar mengajar selama bencana asap serta pendapat mereka tentang penjernihan udara ruangan di dalam kelas dengan metode yang dirancang oleh Prof. Zeily Nurachman. Mirawati, wali kelas 3 SD di SDN 181 menyatakan, "Dulu saat mengajar, terasa sekali asap di tenggorokan. Kali ini tidak terasa." Para siswa di dalam kelas juga menyatakan bahwa udara menjadi lebih segar dan dingin. Hal ini dimungkinkan karena dakron yang digunakan untuk mengisolasi kelas dibasahi dengan air.

Presiden RI juga sempat beranjak ke kelas yang tidak dipasangi alat uji coba untuk merasakan perbedaannya. "Memang terasa sekali bedanya. Di kelas yang belum dipasangi penjernih terasa lebih panas dan berasap," kata Presiden RI Joko Widodo.

Mendikbud Anies pun berharap sekolah-sekolah lain yang terkena dampak kabut asap dapat menerapkan Sekolah Aman Asap dengan penggunaan isolasi, dan penjernihan udara. . "Kemdikbud pasti akan bergerak cepat dan serius. Namun kami juga mengajak masyarakat dan pihak swasta untuk membantu percepatan penerapan Sekolah Aman Asap, agar anak-anak kita dapat melanjutkan kegiatan belajarnya dengan rasa tenang dan aman," jelasnya. Kepada Mendikbud, Prof Zeily mengamini untuk dapat mendedikasikan metode penjernih udara dan isolasi itu untuk meringankan dampak bencana kabut asap. "Sebisa-bisanya metode yang mudah diduplikasi dan diaplikasikan ini tersebar dengan cepat di masyarakat luas, terutama pada daerah terdampak asap," kata Prof. Zeily.***


Sumber :

 


Penulis :
Editor :
Dilihat 710 kali