UKG di Kota Tangerang Berjalan Lancar 13 November 2015 ← Back
Tangerang, Kemendikbud --- Pelaksanaan Uji Kompetensi Guru (UKG) di Kota Tangerang hari ini, Jumat (13/11/2015) telah memasuki hari kelima. Berdasarkan pantauan di dua sekolah, secara umum pelaksanaan UKG berjalan dengan lancar. Seluruh permasalahan yang terjadi selama kegiatan UKG berlangsung dapat ditangani dengan baik.
Seperti yang terlihat pada pelaksanaan UKG di SMA Negeri 8 Kota Tangerang. Meski terdapat kendala jaringan di hari pertama, namun secara umum hingga hari kelima ini seluruh pelaksanaan UKG di sekolahnya berjalan dengan lancar. Wakil Kepala Sekolah bidang Hubungan Masyarakat SMA Negeri 8 Kota Tangerang, Bandi, mengatakan, karena kendala tersebut, sebanyak 25 peserta di sesi pertama, Senin (9/11/2015) gagal mengikuti UKG dan terpaksa dialihkan ke hari lain yang telah ditentukan. “Mereka dipecah ke beberapa sesi di hari lain,” ungkapnya.
Hal tersebut dibenarkan oleh operator sekolah yang membantu pelaksanaan UKG, Marwiji. Ia mengungkapkan, pada hari pertama tersebut terjadi kendala pada provider penyedia jaringan di pusat. Akibatnya, ia harus mengubah setting-an pada seluruh komputer yang digunakan untuk pelaksanaan UKG.
“Total ada 32 komputer. 25 unit untuk pelaksanaan UKG, tujuh unit lainnya digunakan sebagai cadangan,” tuturnya. Terkait dengan pengoperasian komputer oleh para guru peserta UKG, Marwiji menyebut, sekitar 20 persen di antara peserta yang ada mengaku kesulitan. Namun, pihaknya siap membantu dengan mengarahkan peserta menjawab menggunakan keyboard.
Sementara itu, salah satu peserta UKG, Dwi Estu, mengatakan dapat melalui UKG dengan baik, meski mengaku mendapat nilai akhir yang tidak cukup memuaskan. Ia menilai, soal kompetensi lebih sulit ketimbang soal kemampuan akademik. Guru kelas 3 SD Negeri Jati III, Kota Tangerang ini mengungkapkan, jika dirinya nanti diminta mengikuti pelatihan usai penilaian melalui UKG ini, dengan senang hati ia akan mengikutinya.
Ia menyambut baik UKG ini, karena menurutnya, dengan mengikuti UKG berarti kemampuan guru dapat diketahui. “(UKG) harus didukung. Dengan UKG kita tahu, apa kekurangan yang harus diperbaiki. Sebelum mengajar anak-anak, tentu kita harus punya bekal,” tutur Dwi.
Ia berpesan kepada guru belum mengikuti UKG untuk tetap tenang dan tidak perlu khawatir kesulitan mengoperasikan komputer. “Pasti ada yang bantu. Yang penting santai agar otak tidak tegang dan lancar selama pengerjaan soal,” pesannya.
Guru pendidikan jasmani SD Negeri Keroncong Mas Permai, Kota Tangerang, Budiono mengaku awalnya tidak berminat mengikuti UKG. Namun karena desakan rekan-rekan guru lainnya, guru asal Lampung ini berangkat juga ke tempat pelaksanaan UKG. “Saya sudah tua dan masih (berstatus) guru honor. Jadi saya merasa tidak perlu ikut,” imbuhnya.
Guru yang mengajar kelas 3, 4, dan 6 SD ini mengaku cukup kesulitan menjawab soal yang diujikan. Ia berharap, UKG tidak berhenti hanya pada pengujian semata, melainkan berlanjut ke peningkatan kompetensi guru.
Berdasarkan data dari Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, Kemendikbud, jumlah peserta yang terdaftar di Kota Tangerang berjumlah 13.542 yang tersebar di 12 tempat uji kompetensi (TUK). Pelaksanaan UKG di wilayah ini dimulai sejak Senin (9/11) dan berakhir pada Jumat (27/11). (Ratih Anbarini)
Sumber :
Penulis :
Editor :
Dilihat 669 kali
Editor :
Dilihat 669 kali