Guru Swasta Sekolah Internasional Antusias Ikuti UKG  14 November 2015  ← Back

Tangerang, Kemdikbud --- Sejumlah guru swasta sekolah internasional yang berada di wilayah Kabupaten Tangerang antusias mengikuti Uji Kompetensi Guru (UKG). Bahkan ada seorang guru salah satu sekolah internasional yang berhalangan mengikuti UKG pada sesi yang ditentukan, meminta diikutkan pada sesi berikutnya. “Ada guru yang tidak bisa ikut pada sesi kedua, kemudian ikut pada sesi ketiga hari ini,” ujar Penanggung Jawab UKG di Tempat Uji Kompetensi (TUK) SMK Islamic Village, Kabupaten Tangerang, Tatang Suharta, Jumat (13/11/2015).
 
Ia mengatakan, peserta UKG di tempatnya mengawas banyak yang berasal dari guru swasta sekolah internasional. Meski beberapa dari mereka harus meninggalkan peserta didik di sekolah, namun mereka tetap hadir untuk mengikuti UKG. “Saya ingin tahu kemampuan saya saat diuji,” ujar Nana, guru musik di SD Atisa Dipamkara.
 
Tatang menambahkan, hingga hari kelima pelaksanaan UKG, ada sebanyak 35 peserta yang tidak hadir. Alasannya, karena cuti dan sakit. Para peserta yang tidak dapat mengikuti UKG pada hari yang ditentukan, tetap diminta hadir pada hari lain. Mereka dapat menggunakan komputer cadangan yang sudah tersedia. “Kalau ada yang tidak datang, kami tetap titipkan pesan ke guru yang mengikuti UKG agar temannya itu hadir di ujian hari berikutnya. Di sini tersedia tujuh komputer cadangan yang dapat mereka gunakan,” jelas pegawai Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Provinsi Banten ini.
 
Ia juga menuturkan, secara umum pelaksanaan UKG berjalan baik dan lancar, meskipun masih ada guru yang menemui kesulitan dalam mengoperasikan komputer. “Tetap kami bantu bagi mereka yang kesulitan menggunakan komputer,” imbuhnya. Selain operator, di sekolah ini juga ada seorang siswa SMK yang membantu guru jika kesulitan menggunakan komputer.
 
Sementara itu, seorang peserta yang merupakan guru agama SD Pahoa, Anita Derlina mengatakan, UKG penting dan bertujuan baik. Namun ia mengharapkan, soal yang diujikan seharusnya relevan dengan kondisi saat ini. Ia berharap, soal-soal UKG dapat benar-benar mengukur kompetensi guru yang sebenarnya. “Apa yang dipraktikkan di  lapangan saat mengajar sama dengan soal yang diujikan,” tuturnya.
 
Dalam menghadapi UKG, ia mengaku tidak memiliki waktu untuk mempersiapkan diri. Saat ini sekolahnya tengah menyiapkan materi ulangan umum, sehingga ia disibukkan dengan pekerjaan tersebut.  
 
Sriyono, guru pendidikan jasmani SD Stella Maris International School setuju, UKG penting untuk pemetaan kompetensi guru. Namun ia mengaku soal-soal yang diujikan berbeda dengan yang terjadi di tempatnya mengajar. Untuk sejumlah pertanyaan, ia mengaku terpaksa menerka-nerka jawaban yang tepat. “Tadi setelah keluar hasilnya, nilai untuk soal pedagogik 32 dan akademik 28,” katanya.  
 
Kabupaten Tangerang menjadi tempat bagi 18.789 guru mengikuti UKG. Ada 16 TUK yang tersebar di 15 SMA dan SMK. Pelaksanaan UKG di wilayah ini berlangsung sejak Senin (9/11) dan berakhir pada Sabtu (28/11). (Ratih Anbarini)

Sumber :

 


Penulis :
Editor :
Dilihat 679 kali