Kemendikbud Lakukan Monitoring dan Evaluasi 24 Lokasi Layanan Pendidikan Anak TKI   16 November 2015  ← Back

Malaysia, 16 November 2015 --- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) melakukan serah terima empat guru tahap VI pengiriman guru pendidikan dasar dan menengah penugasan pendidik untuk pendidikan anak-anak Indonesia di Sabah, Malaysia Periode Tahun 2015-2017. Acara serah terima berlangsung di lokasi penempatan mengajar, di Sabah Malaysia, Sabtu (14/11/2015). Pada saat yang bersamaan, kegiatan monitoring evaluasi (monev), verifikasi, dan validasi (verval) data layanan pendidikan anak TKI pun dilakukan.

Monitoring evaluasi (monev), verifikasi, dan validasi (verval) data layanan pendidikan anak TKI dilakukan untuk memperoleh data yang aktual dan akurat tentang layanan pendidikan anak TKI di Malaysia, khususnya program pengiriman guru untuk pendidikan anak TKI di Malaysia, yang telah dilakukan sejak tahun 2011.

"Ada 24 lokasi yang akan dikunjungi, kita bagi ke dalam delapan tim, nanti bisa lihat seperti apa kondisi disana," ujar Fasli Jalal, mantan Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan bidang Pendidikan, selaku inisiator program pengiriman guru untuk anak TKI di Sabah, Malaysia, Sabtu (14/11/2015).

Alur monev verval, sebanyak delapan tim akan mengunjungi minimal tiga lokasi penempatan. Tim satu s.d. tim lima akan menyusuri lokasi penempatan dari Kota Kinabalu menuju Sandakan dengan jalur darat yang memakan waktu enam jam. Sedangkan, tim enam s.d. delapan melalui jalur udara dari Kota Kinabalu, ke Kota Lahad Datu, dan berakhir di Sandakan sebagai titik temu. Tim terdiri dari para pendamping guru, perwakilan Lembaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan (LPTK), perwakilan dari Direktorat Pembinaan Guru Pendidikan Dasar Kemendikbud, Direktorat Pembinaan Guru Pendidikan Menengah Kemendikbud, Direktorat Guru Tenaga Kependidikan Pendidikan Anak Usia Dini Pendidikan Masyarakat Kemendikbud, Direktorat Pembinaan Keaksaraan dan Kesetaraan Kemendikbud, Inspektorat Jenderal Tiga Kemendikbud.

Pembagiannya, tim I mengunjungi Sekolah Indonesia Kota Kinabalu, Terusan 2, Community Learning Center (CLC), Sekolah Dasar (SD) Rumah Agape Kundasang. Tim II mengunjungi CLC Cintamata Kundasang, CLC/Humana, Ribu Bonus, CLC/Humana Sapi 2. Tim III mengunjungi CLC Keningan, CLC Biah, CLC SD Bingor. Tim IV mengunjungi CLC/Humana Ijm, CLC/Humana Sugut, CLC/Humana Kiabau. Lokasi monev dan verval tim 5, terdiri atas CLC/Humana Luang Manis, CL/Humana Moynod, CLC SD 4 Sandakan. Tim 6 mencakup CLC Felcra Pertama, CLC Sepagaya, CLC Fantasi Generasi. Tim 7 terdiri dari CLC/Humana Taliwas, CLC/Humana Amalania, dan Humana/CLC . Lokasi Tim 8 adalah CLC/Humana Permodalan. CLC/Humana Leepang, CLC/Humana Morisem.

Data Kemendikbud September 2015 mencatatkan sebanyak 24.856 anak TKI dari total 53.687 anak TKI berusia 1-18 tahun, telah memperoleh layanan pendidikan di 344 lembaga di Sabah, Malaysia. Bentuk lembaga pendidikan berupa Sekolah Indonesia Kota Kinabalu, Community Learning Center (CLC) Sekolah Dasar, CLC Sekolah Menengah Pertama, dan Pusat Belajar Humana. Selain itu, ada 299 guru yang telah dikirimkan dari tahun 2011, yang tersebar di empat lembaga pendidikan tersebut.

Direktur Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan Erman Syamsudin mengatakan, pembagian kelas atau ruangan di CLC sudah diatur agar anak-anak serta masyarakat bisa mendapatkan layanan pendidikan di sana. "Kami sudah lihat semalam di Kota Kinabalu, itu kelasnya ada yang dipakai anak-anak untuk CLC pagi dan sore, sedangkan malamnya dipakai juga untuk orang dewasa belajar, kita lihat bagaimana dengan wilayah lain, terutama kita ingin lihat PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini)," ujar Erman di Sabah Malaysia, Sabtu (14/11/2015). 

 

 


Sumber :

 


Penulis :
Editor :
Dilihat 1093 kali