Kendala Ringan dalam Uji Kompetensi Guru Diatasi Sesuai Prosedur  09 November 2015  ← Back

Surabaya, Kemendikbud --- Uji kompetensi guru yang dilakukan dalam jaringan (daring) atau online berlangsung di 477 kabupaten/kota di seluruh Indonesia. SMAN 6 Surabaya menjadi tempat uji kompetensi (TUK) untuk pelaksanaan UKG daring. Hari pertama pelaksanaa. UKG di sekolah ini berjalan dengan baik dan lancar. Kendala ringan yang ditemui saat pelaksanaan dapat segera diatasi sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan.

Operator sekolah di SMAN 6 Surabaya, Abdul Aziz mengatakan, pada gelombang 1 dan 2 UKG di hari pertama ini, Senin (9/11/2015), tidak terdapat kendala yang berarti. Saat terjadi kendala ringan, langsung dapat diatasi sesuai dengan prosedur operasional standar (POS).

"Misalnya tadi ada komputer yang tidak terkoneksi ke jaringan, peserta lalu pindah ke komputer lain dan melanjutkan ujian. Tidak perlu mengulang soal dari awal karena soal yang sudah dijawab sebelumnya sudah tersimpan di komputer," ujarnya di Laboratorium Komputer SMAN 6 Surabaya, Jawa Timur, (9/11/2015).

Aziz mengatakan, tiga hari pertama uji kompetensi guru di sekolah ini diikuti oleh guru-guru TK. "Kebanyakan guru-guru TK kan muda, jadi tidak kesulitan menggunakan komputer. Tapi tadi ada juga yang tua dan tidak nyaman menggunakan mouse komputer, jadi diajarkan menggunakan keyboard," kata Aziz. 

Ia mengatakan, cara menjawab soal dalam pelaksanaan UKG daring memang disiapkan dalam dua cara, yaitu menggunakan mouse atau menggunakan keyboard. Bagi guru yang tidak terbiasa menggunakan mouse, dapat meminta bimbingan petugas di TUK untuk menggunakan keyboard. Keyboard komputer di TUK juga telah disiapkan hanya ada beberapa tombol yang bisa digunakan dalam aplikasi UKG.

"Misalnya untuk menjawab soal. Kalau pakai mouse kan tinggal klik di salah satu jawaban. Sedangkan kalau di keyboard bisa menekan tombol hurufnya. Misalnya huruf A untuk jawaban A dan seterusnya sampai huruf D. Kemudian untuk melanjutkan ke soal berikutnya tekan tombol spasi," ujar Aziz.

Beberapa guru yang ditemui usai uji kompetensi mengaku tidak kesulitan dalam mengoperasikan komputer di aplikasi UKG. "Alhamdulillah lancar," ujar Adelia, guru TK Gotong-Royong di Surabaya. Ia mengatakan, pelaksanaan UKG kali ini lebih baik daripada UKG sebelumnya. Karena pada UKG sebelumnya, yaitu tahun 2012-2014, ia harus mengikuti UKG di TUK yang jauh dari tempatnya mengajar. "Kalau yang ini per wilayah, tidak jauh, jadi tidak perlu meninggalkan jam belajar lama-lama," katanya. 

Sementara Nurlailiyah, guru TK Yayasan Simokerto Surabaya mengungkapkan kesulitannya dalam menjawab soal. Baginya, soal yang keluar dalam UKG tergolong soal dengan tingkat kesulitan sedang. "Yang susah itu soal tentang pedagogi. Apalagi banyak soal tentang itu," tuturnya. Namun ia menyambut baik pelaksanaan UKG. Menurutnya, UKG baik untuk guru karena guru dapat mengukur kemampuan dirinya melalui UKG. (Desliana Maulipaksi)


Sumber :

 


Penulis :
Editor :
Dilihat 1200 kali