Mendikbud Anies Baswedan Tinjau UKG Hari Pertama di Jakarta  10 November 2015  ← Back

Jakarta, 10 November 2015 ---Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswesan meninjau pelaksanaan  Uji  Kompetensi  Guru  2015  hari  pertama  untuk  wilayah  Daerah  Khusus  Ibukota  (DKI) Jakarta, pagi ini (10/11/2015). Lokasi tinjauan dilakukan di Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 19 Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, dan Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 70 Bulungan, Jakarta Selatan.

"Bagaimana bisa? Susahkah?," tanya Mendikbud kepada para guru yang usai mengikuti UKG di SMPN 19, Jakarta, hari ini (10/11/2015). Secara serempak, "Insya Allah," jawab para guru. Pada kesempatan yang  sama,  Mendikbud  berpesan  untuk  mengikuti  UKG  sebagai  cermin  kompetensi  diri.  “UKG  ini sebagai cermin bagi guru, nanti hasil UKG sudah ada apakah puas atau tidak, lalu kepingin belajar lagi,” ujarnya.

Ke depan, Mendikbud menjelaskan para guru akan mendapatkan pelatihan sesuai dengan hasil UKG yang diraih. “Tiap guru akan berbeda pelatihannya, ada yang kelas jauh, ada yang seminar, bergantung masing-masing hasil (UKG)nya," jelas Mendikbud. Disinilah, lanjut Mendikbud, alasan UKG dilakukan secara menyeluruh bagi seluruh guru, bukan dilakukan secara sample. “Jadi, kami (Kemendikbud) bertugas  menyiapkan  alat  untuk  bercermin,  dan  bapak  ibu  siapkan  kompetensinya  untuk  diukur," pesan Mendikbud.

Kepala Sekolah (Kepsek) SMPN 19 H. Joko Suramto menjelaskan terdapat sebanyak 688 guru yang mengikuti UKG di SMPN 19, sebagai Tempat Uji Kompetensi (TUK). "Disini ada total 688 guru yang ikut UKG," jelas Joko. Adapun penyelenggaraan UKG di SMPN 19 berlangsung selama 10 hari yaitu sejak 10

November  s.d.  19  November  2015.  Sebagai   TUK,  SMPN  19  melaksanakan  UKG  online  dengan penyediaan komputer sebanyak 27 untuk ujian. "Kami siapkan 27 komputer, 25 untuk peserta ujian, sisanya untuk cadangan kalu ada yang bermasalah," jelas Joko.

Menurut penjelasan Kepsek Joko, pembagian para peserta UKG 2015 dilakukan ke dalam tiga sesi, yang terdiri dari 25 peserta ujian di setiap sesinya. "Sehingga, sebanyak 75 orang guru yang mengikuti UKG di dalam sehari," ujar Joko. Tiga sesi pelaksanaan UKG di SMPN 19, yaitu sesi pertama 07.30-10.00 WIB. Sesi kedua, UKG dilaksanakan pada 10.30-13.00 WIB. Sesi ketiga, UKG dilaksanakan pada pukul 14.00-16.30 WIB.

Walaupun berlangsung saat jam pelajaran sekolah, UKG, menurut Kepsek Joko, tidak mengganggu para siswa yang sedang belajar. "Kita disini ujian UKG online, dilaksanakan di ruang komputer, di lantai satu, sedangkan   siswa   di   lantai   dua,   jadi   pasti   tidak   mengganggu   siswa   yang   belajar,"   jelasnya. Seusai ujian, Erry Happy Prihatiningsih, peserta UKG sekaligus guru dari SMP PSKD IV Bulungan mengungkapkan tidak ada masalah ketika mengerjakan UKG online pagi ini (10/11/2015). "Insya Allah bisa dikerjakan, komputernya juga bisa karena tadi sempat diajari setengah jam sebelumnya, diajari apa yang harus diklik, apa yang harus dilakukan kalau ada yang mau diperbaiki," ujar guru Erry.

Terkait persiapan ujian, Erry, peserta UKG dari mata pelajaran 097 Ilmu Pengetahuan Alam, mengungkapkan cenderung proaktif untuk mempersiapkan diri. "Saya kemarin dua minggu sebelum ujian, buka-buka situs dari dikbud kan ada kisi-kisi soal. tapi, kalau kisi-kisi kan hanya tema-tema materi saja jadi saya bula-buka lagi buku, kumpulkan yang sesuai dengan materi kisi-kisi," jelasnya. Selain itu, dia pun aktif untuk mencari contoh soal tahun lalu untuk dibahas sendiri di rumah. "Soal tahun lalu itu saya dapat contohnya tapi hanya soal pedagogik, dikombinasi dengan materi kisi-kisi. Misalnya, materi tentang suhu, cari semua yang berkaitan dengan suhu," ujarnya.

Mendikbud melanjutkan tinjauan pada lokasi TUK kedua yaitu di Sekolah Menengah Umum Negeri (SMUN) 70. Saat dikunjungi, para peserta UKG sedang melaksanakan ujian sesi kedua, yaitu 10.30-13.00 WIB. Kepala sekolah SMUN 70 menjelaskan ada sebanyak 1500 guru yang terdaftar mengikuti UKG di SMUN 70. "Kalau data di kami semuanya 1500 guru, mereka terbagi atas dua kelas tempat ujian, jadi masing-masing kelas 750 guru," ujarnya.

Kepsek Mukhlis pun menambahkan, tidak semua guru terdaftar sebagai peserta, hadir untuk mengikuti ujian. "Kalau kami kan membagi sehari itu tiga sesi, yang tiap sesi diikuti 25 guru, tapi untuk sesi kedua ini saja ada tiga orang yang tidak hadir," ujarnya. Pelaksanaan UKG di SMUN 70 berlangsung secara online dengan menggunakan 40 komputer. Rinciannya, sebanyak 25 komputer digunakan para peserta untuk ujian, dan 15 komputer yang dipakai sebagai cadangan. *** (Gloria Gracia)

 


Sumber :

 


Penulis :
Editor :
Dilihat 947 kali