Peningkatan Kompetensi Guru Libatkan Musyawarah Guru Mata Pelajaran dan Perguruan Tinggi  13 November 2015  ← Back

Jakarta, Kemendikbud --- Pemerintah pusat melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) terus melakukan upaya peningkatan kompetensi guru. Tahun ini, upaya tersebut diawali dengan melakukan pemetaan melalui uji kompetensi guru (UKG). Sejalan dengan itu, beberapa pemerintah daerah juga memiliki program khusus dalam peningkatan kualitas guru, salah satunya Pemerintah Kota Surabaya melalui Program Pemetaan dan Penguatan Kompetensi Guru (P2KG).
 
Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya, Ikhsan, mengatakan setelah dilakukan pemetaan terhadap kompetensi guru melalui Program Pemetaan dan Penguatan Kompetensi Guru (P2KG), tahap selanjutnya adalah pendampingan. Dalam tahap pendampingan ini, Dinas Pendidikan Kota Surabaya melibatkan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) dan perguruan tinggi, yaitu Universitas Negeri Surabaya (Unesa).
 
“Jadi ketika pertemuan MGMP, kita sudah punya temanya. Misalnya pertemuan minggu ini untuk guru-guru matematika yang khusus memiliki masalah atau kekurangan dalam materi tentang integral. Nanti ada pelatih dan pembina yang akan membantu membahas masalah integral. Lalu pertemuan berikutnya misalnya mengenai materi eksponen,” kata Ikhsan usai meninjau pelaksanaan uji kompetensi guru di SMPN 3 Surabaya, beberapa waktu lalu.
 
Setelah guru-guru memiliki pemahaman yang lebih kuat tentang suatu materi, tahap selanjutnya adalah tahap diskusi dengan perguruan tinggi, yaitu Unesa. Unesa akan mengirimkan dosen-dosennya untuk mendampingi guru-guru yang telah melewati tahap pemetaan dan pendalaman materi di forum MGMP.
 
“Diharapkan dengan pola yang kita pakai itu bisa mendukung UKG. Kami sudah punya pola pendampingan guru-guru seperti tadi. Nanti gurunya lebih menguasai pelajaran atau materinya, mengajar anak lebih baik, anaknya juga labih menguasai, dan prestasi anak meningkat. Itu manfaat untuk anak. Kalau guru kan manfaatnya bisa menjalani UKG dengan baik, program sertifikasi lancar, dan tunjangan profesi guru juga lancar,” tutur Ikhsan.
 
Dalam pelatihan, guru-guru juga akan mendapatkan materi tambahan mengenai kurikulum antinarkotika, UU perlindungan anak, lingkungan , wawasan kebangsaan, nasionalisme, juga mengenai karya tulis ilmiah. Ikhsan mengatakan, Dinas Pendidikan Kota Surabaya menyiapkan pelatihan untuk 35 jam. Beberapa hal yang terdapat dalam pelatihan itu juga bisa menambah angka kredit guru, seperti penulisan karya ilmiah senilai 3 poin, pembuatan makalah senilai 2 poin, penerbitan jurnal di jurnal nasional senilai 3 poin, dan pelatihan 35 jam itu sendiri yang senilai 1 poin.
 
“Jadi guru punya tabungan 9 angka kredit untuk mengurus kenaikan pangkat. Ini program dinas pendidikan yang saya lihat nyambung dengan program UKG dari Kemendikbud,” ujar Ikhsan. (Desliana Maulipaksi)

Sumber :

 


Penulis :
Editor :
Dilihat 716 kali