Kemendikbud Terus Upayakan Peningkatan Mutu Sekolah Indonesia di Luar Negeri  21 Desember 2015  ← Back

Jakarta, Kemendikbud --- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) terus mengupayakan peningkatan mutu satuan pendidikan termasuk Sekolah Indonesia Luar Negeri (SILN). Sebagai salah satu upaya peningkatan mutu SILN, Kemendikbud melalui Biro Perencanaan dan Kerjasama Luar Negeri (Biro PKLN) menggelar Rapat Koordinasi Sekolah Indonesia Luar Negeri, di Century Park Hotel Jakarta, tanggal 21 hingga 23 Desember 2015. 

Kepala Biro PKLN Kemendikbud Suharti mengatakan bahwa hasil yang diharapkan dari kegiatan rakor tersebut adalah diperolehnya ide-ide yang inovatif, namun tetap sesuai dengan kebijakan Pemerintah Republik Indonesia, khususnya di bidang pembangunan pendidikan dan kebudayaan nasional. "Kemendikbud berupaya untuk terus berkreasi, menemukan cara-cara yang baru, demi memenuhi dinamika kebutuhan masyarakat yang berkembang," kata Suharti dalam acara pembukaan Rakor SILN, Senin (21/12/2015).

Suharti berharap SILN dapat berkreasi semaksimal mungkin dalam mengimplemantasikan strategi pendidikan dan kebudayaan yang telah ditetapkan Kemendikbud. "Untuk sekolah Indonesia di luar negeri, dapat diawali pada Tahun Anggaran 2016 dengan menjadikan pendidikan sebagai gerakan dengan pelibatan publik, mengupayakan peningkatan apresiasi bahasa dan budaya Indonesia, serta mengembangkan jaringan sekolah Indonesia di luar negeri," tambah Kepala Biro PKLN.

Identifikasi beberapa formasi kepala sekolah Indonesia di luar negeri yang akan lowong pada tahun 2016 juga dibahas dalam rakor tersebut. Hal itu untuk mengantisipasi proses penugasan calon kepala sekolah baru. Saat ini sudah ada empat calon kepala sekolah yang telah memiliki Surat Keputusan (SK) Penugasan, yaitu: Cairo, Kuala Lumpur, Jeddah, dan Tokyo. "Empat calon kepala sekolah lainnya sudah mulai diproses, yaitu Davao, Den Haag, Bangkok, dan Yangon," kata Suharti menambahkan. 

Hal penting yang juga akan dibahas dalam rakor tersebut yaitu penguatan pelaku pendidikan pada SILN, terutama guru dan siswa. "Guru-guru yang akan mengajar di SILN nantinya dapat diseleksi dari kalangan swasta atau non-PNS, namun dengan kontrak yang jelas, sehingga tidak mengalami kesulitan dalam penugasannya," ujar Suharti. (Nur Widiyanto)


Sumber :

 


Penulis :
Editor :
Dilihat 641 kali