Hari Film Nasional, Momentum Satukan Arah Perfilman Indonesia  31 Maret 2016  ← Back

Jakarta, Kemendikbud --- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan berharap peringatan Hari Film Nasional (HFN) ke-66 tahun 2016 ini dapat menjadi momentum untuk menyatukan visi dan arah perfilman Indonesia. "Kita ingin film Indonesia seperti mercusuar, memberikan arah. Banyak pertanyaan muncul, kemana arah perfilman Indonesia? Hari ini dalam kesempatan yang baik ini momentum untuk menyatukan arah tersebut," kata Mendikbud dalam acara Puncak Peringatan HFN ke-66 di Balai Agung Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta, Rabu (30/3/2016).

"Jika kita sekedar meramaikan perfilman, tapi arah dan visinya belum jelas, maka akan terpencar-pencar," kata Anies. Oleh karena itu menyatukan arah perfilman Indonesia dipandang penting sebagai acuan bersama kemana arah yang hendak dituju.

Arah yang hendak dituju, menurut Anies adalah seperti yang digariskan Presiden Joko Widodo selama ini yaitu melakukan revolusi mental. "Pertanyaan lebih jauh adalah seperti apa revolusi mentalnya? karena revolusi mental ini besar. Perfilman Indonesia harus bisa membangkitkan kembali percaya diri bangsa, garisnya seperti itu," kata mantan Rektor Universitas Paramadina tersebut.

"Mengapa ini perlu kita lakukan? karena dari cerita-cerita yang diungkapkan Pak Ahok tadi, apa yang saya alami sendiri, film ini bisa menjadi ispirasi untuk membangkitkan percaya diri bangsa," tambah Anies. Mendikbud juga mengritik banyak tontonan yang menghibur namun memangkas percaya diri bangsa. "Karena Republik ini adalah republik yang memesona, jadi banyak yang bisa ditampilkan," tegas Anies.

Anies menceritakan bahwa di masa kecilnya ia terinspirasi oleh film 'November 28'. "Setelah menonton film itu, kami semua bermain perang-perangan, kami ingin menjadi seperti Sentot, Pangeran Diponegoro. Kami ingin membela negara ini karena terinspirasi film November 28 tersebut," kenang Anies.

Sebelumnya Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama juga menceritakan bahwa hidupnya terinspirasi oleh film. Pria yang akrab disapa Ahok ini bercerita bahwa di masa kecilnya yang hidup di lingkungan penjudi, namun dirinya tidak menjadi penjudi gara-gara film Rhoma Irama. "Kata-kata Rhoma Irama yang merana karena judi itu saya ingat benar," katanya. Ahok yang sejak kecil akrab dengan film sangat berharap film Indonesia dapat menjadi tuan rumah di negeri sendiri dan pemerintah Provinsi DKI Jakarta mendukung upaya mewujudkan hal tersebut.

Sumber :

 


Penulis : Nur Widiyanto
Editor :
Dilihat 925 kali