Mendikbud: Orang Tua Harus Tahu Referensi dalam Mendidik Anak 07 Maret 2016 ← Back
Jakarta, Kemendikbud --- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) bersama Organisasi Solidaritas Era Kabinet Kerja (OASE KK) dan Dharma Wanita Persatuan Pusat (DWPP) menyelenggarakan Seminar Pendidikan Keluarga Duta Besar Oase Cinta. Seminar ini diikuti oleh 652 pengurus Dharma Wanita Kemendikbud, Dinas Pendidikan Provinsi dan Dinas Pendidikan Kota/Kabupaten seluruh Indonesia, dibuka secara resmi oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Anies Baswedan, di Hotel Grand Sahid Jakarta, Minggu malam (06/03/2016).
Dalam sambutannya, Mendikbud mengajak para peserta untuk bekerjasama dan merawat ekosistem pendidikan yang kondusif bagi tumbuh kembangnya anak. “Saya ingin menggarisbawahi ungkapan yang disampaikan oleh Ki Hajar Dewantoro, yaitu Tri Sentra Pendidikan atau Tiga Pusat Pendidikan, yaitu keluarga, sekolah dan masyarakat. Ketiga sentra ini harus bisa bahu membahu, merawat ekosistem yang kondusif bagi tumbuh kembangnya anak-anak kita”, ajak Mendikbud.
Mendikbud juga menyampaikan bahwa keluarga dan orang tua adalah pendidik pertama dan terutama dalam menentukan anak-anak tumbuh berkembang. “Orang tua adalah pendidik terpenting dalam menentukan bagaimana anak-anak tumbuh berkembang, tetapi seringkali orang tua adalah pendidik yang paling tak tersiapkan. Oleh karena itu kita harus bersiap untuk menjadi orang tua, untuk bisa menjalankan perannya sebagai pendidik”, tutur Mendikbud.
Untuk mengatasi permasalahan ini, tahun 2015 Kemendikbud mendirikan Direktorat Khusus Pendidikan Keluarga yaitu Direktorat Pembinaan Pendidikan Keluarga. Melalui direktorat ini, Mendikbud berharap ada platform bagi orang tua untuk belajar dan saling berbagi pengalaman mengajar anak. “Seringkali orangtua dilanda kecemasan, melihat masalah pendidikan, kadang-kadang orang tua hanya mendapatkan referensi tentang mendidik melalui pengalaman diri sendiri, bagaimana dulu saya dididik, itulah rumus yang akan dibawa untuk mendidik anak-anak kita”, ungkapnya.
Oleh karena itu, tujuan dari seminar ini dapat memberikan pemahaman kepada seluruh peserta tentang pendidikan keluarga dalam mempersiapkan generasi penerus yang berkarakter, cerdas, dan kreatif. Selain itu, kegiatan ini juga akan mengukuhkan para peserta sebagai Duta Oase Cinta, yang nantinya akan menerapkan program pendidikan keluarga di daerahnya masing-masing.
Ketua Bidang Pendidikan Karakter OASE KK, Ratna Megawangi, menambahkan peserta seminar akan dibekali pelatihan untuk menguasai kiat-kiat efektif pengasuhan anak dengan cinta. “Para duta ini akan menjadi wakil OASE Kabinet Kerja dalam melaksanakan program pendidikan keluarga kepada orang tua di daerahnya masing-masing”, katanya. (Dennis Sugianto)
Dalam sambutannya, Mendikbud mengajak para peserta untuk bekerjasama dan merawat ekosistem pendidikan yang kondusif bagi tumbuh kembangnya anak. “Saya ingin menggarisbawahi ungkapan yang disampaikan oleh Ki Hajar Dewantoro, yaitu Tri Sentra Pendidikan atau Tiga Pusat Pendidikan, yaitu keluarga, sekolah dan masyarakat. Ketiga sentra ini harus bisa bahu membahu, merawat ekosistem yang kondusif bagi tumbuh kembangnya anak-anak kita”, ajak Mendikbud.
Mendikbud juga menyampaikan bahwa keluarga dan orang tua adalah pendidik pertama dan terutama dalam menentukan anak-anak tumbuh berkembang. “Orang tua adalah pendidik terpenting dalam menentukan bagaimana anak-anak tumbuh berkembang, tetapi seringkali orang tua adalah pendidik yang paling tak tersiapkan. Oleh karena itu kita harus bersiap untuk menjadi orang tua, untuk bisa menjalankan perannya sebagai pendidik”, tutur Mendikbud.
Untuk mengatasi permasalahan ini, tahun 2015 Kemendikbud mendirikan Direktorat Khusus Pendidikan Keluarga yaitu Direktorat Pembinaan Pendidikan Keluarga. Melalui direktorat ini, Mendikbud berharap ada platform bagi orang tua untuk belajar dan saling berbagi pengalaman mengajar anak. “Seringkali orangtua dilanda kecemasan, melihat masalah pendidikan, kadang-kadang orang tua hanya mendapatkan referensi tentang mendidik melalui pengalaman diri sendiri, bagaimana dulu saya dididik, itulah rumus yang akan dibawa untuk mendidik anak-anak kita”, ungkapnya.
Oleh karena itu, tujuan dari seminar ini dapat memberikan pemahaman kepada seluruh peserta tentang pendidikan keluarga dalam mempersiapkan generasi penerus yang berkarakter, cerdas, dan kreatif. Selain itu, kegiatan ini juga akan mengukuhkan para peserta sebagai Duta Oase Cinta, yang nantinya akan menerapkan program pendidikan keluarga di daerahnya masing-masing.
Ketua Bidang Pendidikan Karakter OASE KK, Ratna Megawangi, menambahkan peserta seminar akan dibekali pelatihan untuk menguasai kiat-kiat efektif pengasuhan anak dengan cinta. “Para duta ini akan menjadi wakil OASE Kabinet Kerja dalam melaksanakan program pendidikan keluarga kepada orang tua di daerahnya masing-masing”, katanya. (Dennis Sugianto)
Sumber :
Penulis : dennis.sugianto
Editor :
Dilihat 2493 kali
Editor :
Dilihat 2493 kali