Tiga Aspek Instruktur Nasional Kurikulum: Pemahaman, Fasilitas, dan Sikap  24 Maret 2016  ← Back

Depok, Kemendikbud --- Pelatihan Instruktur Nasional Kurikulum 2013 di tahun 2016 telah selesai. Pelatihan yang berlangsung selama lima hari, yaitu 20 s.d 24 Maret 2016, menghasilkan 598 orang sebagai Instruktur Nasional dari total peserta 666 orang. Selama pelatihan, para Instruktur Nasional tersebut dinilai oleh Narasumber Nasional berdasarkan tiga aspek, yaitu paradigma dan pemahaman (20%), kemampuan fasilitasi (40%), dan sikap (40%).

Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah (Dirjen Dikdasmen) Hamid Muhammad mengatakan, aspek kemampuan fasilitasi meliputi komunikasi yang efektif dan kreatif, sedangkan aspek sikap mencakup keterbukaan, sikap pembelajar, dan ketangguhan. “Proses pelatihan Instruktur Nasional ini berbasis aktivitas, yaitu partisipasi aktif seluruh peserta saat sesi pelatihan berlangsung,” ujarnya saat memberikan laporan di acara penutupan Pelatihan Instruktur Nasional Kurikulum di Pusdiklat Kemendikbud, Depok, Jawa Barat, (24/3/2016).

Instruktur Nasional terdiri dari guru, kepala sekolah, pengawas, widyaiswara, dan dosen yang tergabung dalam tim pengembang kurikulum tingkat provinsi. Selama lima hari di Pusdiklat, mereka telah mengikuti sejumlah materi yang dibawakan Narasumber Nasional. Sebelumnya, pada Minggu pagi, (20/3/2016), Mendikbud Anies Baswedan telah mengukuhkan 153 Narasumber Nasional untuk memberikan pelatihan kepada Instruktur Nasional.

Mendikbud mengatakan, tantangan bangsa Indonesia ke depan tidak sederhana. Karena itu penerapan kurikulum yang tepat dapat menjadi salah satu cara dalam menyiapkan generasi bangsa menghadapi masa depan. “Kita ingin anak-anak kita setidaknya memiliki dua hal. Pertama kualitas karakter, dan kedua kompetensi,” katanya saat acara penutupan Pelatihan Instruktur Nasional.

Kualitas karakter, lanjut Mendikbud, berupa sikap ketakwaan, integritas, rasa ingin tahu, inisiatif, kegigihan, serta kesadaran sosial dan berbudaya. Sedangkan kompetensi yang harus dimiliki anak-anak adalah mampu berpikir kritis, kreatif, komunikatif, kolaboratif, serta memiliki literasi dasar yang solid, yaitu membaca, numerasi (berhitung), sains, teknologi dan informasi, finansial, budaya, dan kewarganegaraan.

“Bapak dan Ibu sekalian, kalau kita ingin anak-anak kita seperti itu, maka kita juga harus menguasai itu semua dengan baik. Kita harus menunjukkan sikap dan sifat yang sama dengan yang kita inginkan pada anak-anak,” tutur Mendikbud.

Ia juga meminta para Instruktur Nasional memiliki komitmen untuk terus belajar, tidak berhenti di pelatihan saja, melainkan terus meneruskan proses belajar. “Belanja terus teknik-teknik baru, kembangkan dan temukan yang baru. Meskipun pelatihan ini telah selesai, mudah-mudahan karakter pembelajar menempel terus pada diri kita. Anda adalah duta perubahan pendidikan Indonesia,” ujar Mendikbud. 

Sumber :

 


Penulis : Desliana Maulipaksi
Editor :
Dilihat 2352 kali