Komitmen Menteri Pendidikan se-Asia Tenggara: "Nobody Left Behind"  28 April 2016  ← Back

Bandung, Kemendikbud --- Southeast Asian Ministers of Education Organization (SEAMEO) College merupakan bentuk kerja sama regional bidang pendidikan yang unik karena berbentuk lembaga virtual. Melalui SEAMEO College, hasil dialog para menteri pendidikan akan diimplementasikan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan inovasi di bidang pendidikan di seluruh kawasan Asia Tenggara.

"Untuk berkembang dalam persaingan global, kita perlu bekerja sama dengan erat dan memastikan bahwa tidak ada yang tertinggal. Nobody gets left behind," ujar Mendikbud Anies Baswedan dalam sambutannya di acara pembukaan 2nd Strategic Dialogue for Education Ministers (SDEM) di Bandung, Jawa Barat, Kamis (28/4/2016).

Hal senada juga diungkapkan Menteri Pendidikan Thailand, Dapong Ratanasuwan, yang juga menjabat sebagai Dewan Presiden SEAMEO dan Direktur Sekretariat SEAMEO, Ia mengatakan, sesama negara anggota SEAMEO dapat saling berbagi dan bertukar pengalaman di bidang pendidikan untuk maju bersama-sama. "Misalnya dari Singapura kita belajar standar pendidikan, dari Malaysia tentang multikulturalnya, dan dari Indonesia belajar dari tantangan luas wilayah dan besarnya populasi," katanya.

Dialog Strategis Menteri Pendidikan se-Asia Tenggara kali ini merupakan penyelenggaraan yang kedua kalinya. Sebelumnya, dialog pertama berlangsung pada 13 September 2014 di Laos. Sebagai tindak lanjut dari 1st Strategic Dialogue for Education Ministers (SDEM), disepakati bahwa Indonesia menjadi tuan rumah selanjutnya (tahun ini). Penyelenggaraan SDEM yang kedua ini akan menjadi forum yang mengawali persiapan Indonesia menjadi Ketua SEAMEO periode 2017-2019. Mendikbud Anies Baswedan mengatakan, sudah banyak perkembangan yang terjadi sejak pertemuan pertama di Laos pada September 2014 lalu.

"Strategi yang kita ambil dengan membuat Neraca Pendidikan, formulasi kurikulum dan pelatihan guru dengan  kolaborasi. Ini salah satu cara mendemokratisasikan proses pengambilan keputusan pendidikan karena publik pun harus terlibat. Kita harap bisa mendorong di SEAMEO ini," ujar Mendikbud usai pembukaan 2nd Strategic Dialogue for Education Ministers (SDEM) di Bandung, Jawa Barat, Kamis (28/4/2016).

Pertemuan SDEM Kedua terdiri dari empat sesi diskusi tematik, yaitu: 1) Agenda Pendidikan SEAMEO dan Sustainable Development Goals, 2) Inovasi dan Substansi Pembelajaran, 3) Pelaku Pendidikan dan Pelibatan Para Pemangku Kepentingan, dan 4) Agenda Tujuh Area Prioritas SEAMEO untuk tiga tahun ke depan (2016-2018), di mana para menteri pendidikan akan berbagi pengalaman implementasi tujuh prioritas area SEAMEO yang telah dilaksanakan di negara masing-masing.

Ketujuh prioritas SEAMEO yang telah disepakati pada 48th SEAMEO Council Conference pada 2015 lalu yaitu: 1) mencapai pendidikan universal bagi anak usia dini; 2) mengatasi hambatan pendidikan inklusi; 3) ketahanan dalam menghadapi keadaan darurat; 4) mempromosikan pendidikan keahlian dan kejuruan, serta pelatihan; 5) revitalisasi pendidikan guru; 6) harmonisasi pendidikan tinggi dan penelitian; dan 7) adopsi kurikulum abad ke-21. (Desliana Maulipaksi)

Sumber :

 


Penulis : Desliana Maulipaksi
Editor :
Dilihat 1338 kali