Pertukaran Pelajar SMK Dapat Dilakukan dengan Trilateral  13 Mei 2016  ← Back

 
Denpasar, Bali --- Organisasi kerja sama negara-negara Asia Tenggara untuk pendidikan teknik kejuruan dan pelatihan atau Southeast Asia-Technical and Vocational Education and Training (SEA-TVET) akan mengembangkan program pertukaran pelajar SMK, yaitu Student Mobility, dengan konsep trilateral, yaitu sekaligus di tiga negara. Ke depannya, bagi SMK yang sudah menerapkan masa belajar empat tahun, siswanya dapat memilih untuk menjalani tahun keempatnya dengan belajar di dua negara ASEAN lainnya selain belajar di negara sendiri.
 
"Jadi siswa akan belajar bahasa dan kultur di negara itu, dan itu dilakukan secara struktural," ujar Direktur Organisasi Menteri Pendidikan Asia Tenggara, atau Southeast Asian Minister of Education Organization (SEAMEO), Gatot Hari Priowirjanto, di Denpasar, Bali, Jumat (13/5/2016).
 
Ia mengatakan, salah satu manfaat yang bisa diambil dari Trilateral Student Mobility adalah peluang bekerja di perusahaan negara yang menjadi tujuan Student Mobility, baik perusahaan yang berkantor di negara asal, maupun memiliki kantor di negara lain. "Jadi kalau ada perusahaan Thailand di Indonesia, siswa tersebut bisa lebih mudah masuk dan bekerja di situ, karena sudah pernah tinggal di Thailand dan menguasai bahasa dan kultur Thailand," tuturnya.
 
Gatot juga menuturkan, SEAMEO juga berkoordinasi dengan Direktorat Pembinaan SMK Kemendikbud dalam mendukung program SMK empat tahun yang dijalankan Kemendikbud, dan selaras dengan program Student Mobility dari SEAMEO. Direktorat Pembinaan SMK Kemendikbud, katanya, akan menyiapkan minimal 200 SMK di Indonesia yang siap menerapkan program belajar empat tahun.
 
"Kami juga sudah minta Pak Mustaghfirin (Direktur Pembinaan SMK) untuk memberikan rekomendasi 10 SMK jurusan Teknologi Informasi, agar bisa bekerja sama dengan SEAMEO dalam mendukung center-center atau pusat pembelajaran yang dimiliki SEAMEO," ucap Gatot. 
 
Sebelumnya, Direktur Pembinaan SMK, Mustaghfirin Amin memang mengatakan akan menambah jumlah SMK yang menerapkan program belajar empat tahun.  Dengan belajar di SMK selama empat tahun  itu dapat membuka peluang lebih bagi siswa untuk mengikuti program Student Mobility, baik yang diselenggarakan SEAMEO  maupun pihak lain. Salah satu tujuan dilakukannya Student Mobility adalah membangun optimisme siswa SMK dan meningkatkan sumber daya manusia terampil yang berkualitas, khususnya di bidang pendidikan menengah. (Desliana Maulipaksi)

Sumber :

 


Penulis : Desliana Maulipaksi
Editor :
Dilihat 1956 kali