Temuan Arkeologi Baru di “Rumah Peradaban” Gua Harimau  20 Mei 2016  ← Back

Jakarta, Kemendikbud --- Gua Harimau terletak di Desa Padang Bindu, Kecamatan Kikim Selatan, Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan. Gua ini ditemukan pada tahun 2008 dan mulai diteliti tahun 2009. Penelitian yang berlanjut sampai sekarang telah menghasilkan penemuan-penemuan spektakuler yang memberikan pandangan-pandangan baru kearkeologian.
Gua Harimau merupakan “Rumah Peradaban” yang sarat dengan kandungan sejarah, budaya, dan nilai-nilai peradaban. Rumah ini menjadi sangat penting untuk sarana pembelajaran, pengayaan, pencerdasan, dan pencerahan tentang kehidupan masa lampau. Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) pun menyelenggarakan  kegiatan untuk memasyarakatkan Gua Harimau sebagai “Rumah Peradaban”.
 
Salah satu kegiatan itu diselenggarakan pada tanggal 16 Mei 2016 dengan mengundang 300 peserta yang terdiri dari 200-an siswa dari 34 SMA/SMK sekabupaten OKU, para guru, staf pemerintah daerah, wartawan, dan masyarakat sekitar Desa Padang Bindu. Dalam kegiatan itu dilakukan pemaparan nilai-nilai peradaban, pameran poster, dan pemutaran film. Kemudian dilanjutkan dengan kunjungan untuk melihat temuan-temuan di Gua Harimau.
 
Ke depan, selain penelitian dan pemasyarakatan yang perlu dilakukan berkesinambungan, kegiatan pelestarian juga perlu berjalan beriringan untuk menghindari kerusakan situs dan tinggalan kandungannya. Saat ini Pemerintah Kabupaten OKU sedang merencanakan pemanfaatan Gua Harimau dan situs-situs lain di wilayah Padang Bindu untuk obyek wisata. Diharapkan melalui kegiatan-kegiatan tersebut, pengelolaan warisan budaya di wilayah OKU semakin mengalami kemajuan, dan aktualisasi nilai-nilai kandungannya akan sangat penting untuk membangun landasan peradaban bangsa yang kuat dan berkepribadian di masa kini dan masa datang. Hal serupa juga diharapkan dapat dilakukan di daerah lain di seluruh wilayah Indonesia agar pengelolaan dan pelestarian warisan budaya dapat dilakukan dengan optimal.
 
Saat ini telah ditemukan empat hal baru dari hasil penelitian di Gua Harimau. Pertama, para peneliti dari Pusat Penelitian Arkeologi Nasional menemukan sisa hunian, perbengkelan, dan kuburan dari ras Monggolid, penghuni gua dengan budaya Neolitik sekitar 4000 tahun yang lalu. Hingga saat ini telah ditemukan kubur dari 81 individu dengan orientasi, posisi, sistem, dan jenis kubur yang sangat bervariasi. Kepadatan kubur yang tiada duanya di Indonesia ini sangat penting bagi pemahaman tentang kehidupan leluhur bangsa di masa lampau, khususnya tentang kondisi sosial dan ekonomi, konsepsi kepercayaan, demografi, patologi, nutrisi yang sarat dengan nilai-nilai budaya atau peradaban.
 
Kedua, ditemukan lukisan cadas (rock painting) di langit-langit gua bagian timur dan barat di Gua Harimau. Penemuan yang baru satu-satunya ditemukan di Sumatera ini menambah nilai pentingnya penelitian di Gua Harimau dalam menjelaskan perkembangan seni cadas regional yang mengandung nilai estetika dan simbolisme. Keberadaan lukisan ini sekaligus merefleksikan kemajuan alam pikir komunitas penghuni gua kala itu.
 
Ketiga, ditemukan sisa hunian Preneolitik yang lebih tua oleh Ras Australomelanesid. Penemuan ini memperkaya pengetahuan tentang kehidupan awal Holosen dengan pengayaan budaya manusia sebelumnya di Sumatera dan Nusantara pada umumnya. Kehidupan berburu dan meramu telah lebih maju dari kehidupan sebelumnya dengan memanfaatkan sumberdaya lingkungan yang tersedia, seperti hewan jenis rusa, babi, dan kera, selain itu reptil, burung, ikan, dan kerang-kerangan, termasuk umbi-umbian dan biji-bijian.
 
Dan keempat, peneliti juga menemukan sisa hunian yang lebih tua lagi dengan pertanggalan tertua, diperkirakan berusia 22.000 tahun yang lalu pada kedalaman 2,7 meter dan ekskavasi (penggalian) yang sudah mencapai lapisan hunian sedalam 5 meter (belum dipertanggal).  Temuan ini merefleksikan hunian gua yang lebih tua lagi, dan menjadi sangat penting karena mengisi kekosongan data hunian Sumatera hingga saat ini.
 
Keseluruhan penemuan yang memberikan pandangan-pandangan baru ini telah memberikan kemajuan ilmu pengetahuan, khususnya tentang kelampauan Nusantara, sementara peradaban yang terdapat di dalamnya menjadi nilai-nilai yang sangat penting bagi penguatan karakter bangsa dan landasan peradaban masa kini. Penemuan-penemuan yang langka itu menjadikan Gua Harimau menjadi situs yang perlu diteliti berkelanjutan untuk memperoleh data baru dan melengkapi data yang ada.
 

Sumber :

 


Penulis : Desliana Maulipaksi
Editor :
Dilihat 992 kali