Hari Ini Serial Edukatif Murid5 Resmi Diluncurkan di Youtube 08 Juni 2016 ← Back
Jakarta, Kemendikbud --- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) memproduksi film serial inspriratif berjudul Murid5 yang bisa diakses secara langsung melalui platform Youtube. Hari ini, Rabu (8/6/2016), episode pertama dari total 17 episode serial Murid5 sudah bisa disaksikan di Youtube dengan akun Murid5 Series. Murid5 merupakan serial inspiratif yang menceritakan perjuangan anak-anak dan masyarakat di Desa Mekar Jaya untuk memenuhi Standar Pelayanan Minimal Pendidikan Dasar (SPM Dikdas) di wilayahnya.
Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah (Dirjen Dikdasmen), Hamid Muhammad mengatakan, film ini diharapkan mampu menunjukkan kepada masyarakat tentang kondisi pendidikan dasar khususnya sekolah-sekolah yang ada di berbagai wilayah tanah air. Murid5 juga diharapkan bisa mengingatkan pemerintah daerah tentang kewajiban yang harus mereka penuhi dalam standar pelayanan minimal.
"Standar pelayanan minimal sekolah sendiri memiliki 27 indikator, di mana 14 indikator di antaranya merupakan kewajiban pemerintah daerah," kata Hamid di sela peluncuran film serial Murid5 di Graha Utama Kemendikbud, Jakarta, Rabu lalu (1/6/2016). Sebanyak 14 indikator tersebut antara lain penyediaan guru, buku, sarana dan prasarana.
Film serial Murid5 menggambarkan sekolah-sekolah yang tak memenuhi layanan standar minimal sekolah. Film serial ini diluncurkan oleh Tim Advokasi Program Pengembangan Kapasitas Penerapan Standar Pelayanan Minimal Pendidikan Dasar (PKP-SPM Dikdas). Peluncuran film ini mendapat dukungan Kementerian Agama, Uni Eropa dan ADB.
Hari ini, Rabu (8/6/2016), episode pertama Murid5 berjudul “Murid5-Episode 1-Rekomendasi” sudah dapat disaksikan di platform media sosial Youtube dengan tautan https://www.youtube.com/watch?v=BmX-jCuy7B4 . Kita dapat mengikuti petualangan Murid5; Wati, Budi, Irma, Johni dan Untung, dalam memperjuangkan SDN Mekar Jaya agar bisa memenuhi standar pelayanan minimal pendidikan dasar (SPM Dikdas) sehingga kegiatan belajar-mengajar di sekolah tersebut bisa terus berlangsung.
Informasi lain seputar film serial Murid5 dapat diakses melalui laman http://www.murid5.com , media sosial Twitter @murid5series , Facebook http://www.facebook.com/murid5 , dan Instagram @murid5series .
Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah (Dirjen Dikdasmen), Hamid Muhammad mengatakan, film ini diharapkan mampu menunjukkan kepada masyarakat tentang kondisi pendidikan dasar khususnya sekolah-sekolah yang ada di berbagai wilayah tanah air. Murid5 juga diharapkan bisa mengingatkan pemerintah daerah tentang kewajiban yang harus mereka penuhi dalam standar pelayanan minimal.
"Standar pelayanan minimal sekolah sendiri memiliki 27 indikator, di mana 14 indikator di antaranya merupakan kewajiban pemerintah daerah," kata Hamid di sela peluncuran film serial Murid5 di Graha Utama Kemendikbud, Jakarta, Rabu lalu (1/6/2016). Sebanyak 14 indikator tersebut antara lain penyediaan guru, buku, sarana dan prasarana.
Film serial Murid5 menggambarkan sekolah-sekolah yang tak memenuhi layanan standar minimal sekolah. Film serial ini diluncurkan oleh Tim Advokasi Program Pengembangan Kapasitas Penerapan Standar Pelayanan Minimal Pendidikan Dasar (PKP-SPM Dikdas). Peluncuran film ini mendapat dukungan Kementerian Agama, Uni Eropa dan ADB.
Hari ini, Rabu (8/6/2016), episode pertama Murid5 berjudul “Murid5-Episode 1-Rekomendasi” sudah dapat disaksikan di platform media sosial Youtube dengan tautan https://www.youtube.com/watch?v=BmX-jCuy7B4 . Kita dapat mengikuti petualangan Murid5; Wati, Budi, Irma, Johni dan Untung, dalam memperjuangkan SDN Mekar Jaya agar bisa memenuhi standar pelayanan minimal pendidikan dasar (SPM Dikdas) sehingga kegiatan belajar-mengajar di sekolah tersebut bisa terus berlangsung.
Informasi lain seputar film serial Murid5 dapat diakses melalui laman http://www.murid5.com , media sosial Twitter @murid5series , Facebook http://www.facebook.com/murid5 , dan Instagram @murid5series .
Sumber :
Penulis : Desliana Maulipaksi
Editor :
Dilihat 1785 kali
Editor :
Dilihat 1785 kali