Mendikbud Berikan Penghargaan kepada Arkeolog dari Perancis  20 Juli 2016  ← Back

Badung, Bali, Kemendikbud --- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan memberikan penghargaan kehormatan (honorary award) kepada arkeolog Museum National d'Histoire Naturelle, Francois Semah. Francoise dan Museum Nasional Sejarah Perancis itu dinilai banyak berjasa dan memberikan kontribusi terhadap perkembangan penelitian dan studi arkeologi di Indonesia.

Pemberian penghargaan berlangsung di hari kedua pelaksanaan The International Symposium on Austronesian Diaspora di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, Selasa malam (19/7/2016). Mendikbud Anies Baswedan menyerahkan langsung penghargaan tersebut di hadapan 200 peserta simposium internasional tentang studi Austronesia itu.

Dalam sambutannya usai menerima penghargaan, Francois mengucapkan terima kasih kepada pemerintah Indonesia, dan mengatakan bahwa penghargaan tersebut merupakan sebuah kehormatan baginya dan Museum National d'Histoire Naturelle. "Justru kami yang merasa berhutang budi karena selama ini banyak sekali hal dan pengetahuan yang kami dapat berkat rekan-rekan kami, para arkeolog Indonesia," tuturnya merendah. Ia juga meminta maaf apabila terdapat banyak kekurangan selama proses kerja sama antara Indonesia dengan Perancis dalam berbagai penelitian arkeologi.

Arkeolog senior dari Pusat Penelitian Arkeologi Nasional (Puslit Arkenas), Truman Simanjuntak mengatakan, melalui kolaborasi dengan Francois dan kerja sama antara Puslit Arkenas dengan Museum National d'Histoire Naturelle, banyak peneliti muda Indonesia yang mendapatkan kesempatan melanjutkan studi di Perancis, baik untuk program master maupun program doktor (Ph.D). Selain itu juga banyak teknisi penelitian Indonesia yang mengikuti pelatihan non-degree selama tiga bulan untuk meningkatkan keterampilan maupun kemampuan teknisnya.

"Peneliti yang satu ini (Francois Semah) memang sudah banyak memberikan kontribusi terhadap kemajuan arkeolog Indonesia baik di bidang akademis maupun dengan penemuan dan pandangan baru tentang masa lampau, juga dalam hal pengembangan sumber daya manusia," tutur Truman Simanjuntak.

Truman menambahkan, kerja sama dengan Francois dan Museum National d'Histoire Naturelle juga termasuk dalam hal pelestarian situs-situs, meskipun pada awalnya kerja sama lebih dititikberatkan pada penelitian arkeologi. Di dalam negeri, untuk melestarikan situs-situs atau cagar budaya yang menjadi lokasi penelitian, Puslit Arkenas bekerja sama dengan Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman.

The International Symposium on Austronesian Diaspora akan berlangsung hingga 23 Juli 2016. Mendikbud Anies Baswedan berharap, hasil simposium internasional itu dapat memberikan rekomendasi bagi berbagai negara, sehingga setiap negara dapat saling memahami dengan lebih baik untuk manfaat bersama. 

Sumber :

 


Penulis : Desliana Maulipaksi
Editor :
Dilihat 842 kali