Gita Bahana Nusantara 2016 Membahana di Gelar Perdana  13 Agustus 2016  ← Back

Jakarta, Kemendikbud --- "Saya bangga kepada kalian semua". Itulah kalimat yang dilontarkan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy kepada ratusan anggota Gita Bahana Nusantara 2016 usai melihat penampilan mereka dalam gelar perdana di Plasa Insan Berprestasi Kemendikbud, Jakarta, Jumat malam (12/8/2016). Tidak hanya Mendikbud, ratusan penonton yang hadir pun terpukau dengan penampilan yang membahana dari Gita Bahana Nusantara 2016.

"Gita Bahana Nusantara bagus banget. Merinding menyaksikan langsung para pelajar Indonesia terpilih menyanyikan lagu-lagu Indonesia," kata Luckty Gian Sukarno, pustakawan berprestasi dari SMAN 2 Metro, Provinsi Lampung.

Dalam gelar perdananya di Kantor Kemendikbud, Gita Bahana Nusantara 2016 tampil di hadapan sekitar 800 guru dan tenaga kependidikan berprestasi dan berdedikasi 2016 yang akan berkompetisi dalam meraih penghargaan. Lagu Merah Putih ciptaan Gombloh dipilih sebagai lagu pembuka dalam gelar perdana itu. Lagu yang terkenal dengan lirik "berkibarlah bendera negeriku" itu dibawakan dengan baik oleh ratusan anggota Gita Bahana Nusantara 2016 yang terdiri dari dua tim, yaitu tim orkestra dan tim paduan suara.

Selain itu mereka juga menyanyikan beberapa lagu wajib, antara lain Rayuan Pulau Kelapa dan Syukur. Lagu-lagu nusantara pun dibawakan dengan aransemen yang menarik dalam persembahan medley lagu daerah. Lagu daerah yang dibawakan dalam medley tersebut antara lain lagu Buka Pintu dari Maluku, dan lagu Apuse dari Papua.

Malam itu adalah gelar perdana Gita Bahana Nusantara 2016 sebelum tampil secara resmi di Gedung DPR/MPR dalam acara Pidato Kenegaraan Presiden RI pada 16 Agustus 2016. Mereka juga akan tampil di Istana Merdeka saat Upacara Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-71 Kemerdekaan RI pada 17 Agustus 2016.

Direktur Kesenian Kemendikbud, Endang Caturwati mengatakan, tim paduan suara Gita Bahana Nusantara berjumlah 136 orang yang berasal dari 34 provinsi. Masing-masing provinsi mengirimkan empat orang, yaitu dua perempuan mewakili jenis suara sopran dan alto, dan dua laki-laki dengan jenis suara tenor dan bas.

"Mereka didampingi tim orkestra hasil audisi dari putra-putri terbaik bangsa, baik untuk alat musik tradisional maupun nontradisional," ujar Endang.

Alat musik modern yang dimainkan dalam orkestra Gita Bahana Nusantara antara lain biola, contra bass, oboe, tuba, dan flute. Kemudian alat musik tradisional yang digunakan dalam orkestra Gita Bahana Nusantara tahun ini adalah Kecapi, Sampek, Gondang Batak, Gendang, Rebana, dan Gamelan. Pada tahun lalu, alat musik tradisional yang digunakan adalah Sasando, alat musik khas Nusa Tenggara Timur (NTT).

Konduktor Gita Bahana Nusantara 2016, Sapto Ksvara Kusbini mengatakan, alat musik tradisional merupakan kelebihan dan keunikan yang dimiliki orkestra Indonesia dibandingkan dengan orkestra internasional atau negara lain. Kehadiran alat musik tradisional memberikan warna lain dalam orkestra Indonesia.

"Nilai lebih musik Indonesia itu ada di alat musik tradisional. Setelah diramu, akan jadi sesuatu yang luar biasa, yang tidak dimiliki negara lain. Di sini kita benar-benar mengakui Bhineka Tunggal Ika, termasuk budaya seni yang beragam. Tinggal bagaimana kita memanfaatkannya," tutur Sapto yang merupakan anak dari musisi top Indonesia, Kusbini.

Pemusatan latihan para anggota Gita Bahana Nusantara 2016 dimulai pada 1 Agustus 2016 di Kinasih Resort, Depok, Jawa Barat. Dalam latihan tersebut, diterapkan juga nilai-nilai kedisiplinan, patriotisme serta nasionalisme untuk seluruh anggota Gita Bahana Nusantara 2016. Selain latihan musik bersama, dalam pemusatan latihan juga ada beberapa agenda yang dimasukkan untuk jadi bekal mereka di masa depan. Agenda tersebut antara lain seminar motivasi dan pengembangan diri, dan seminar bela negara.

Gita Bahana Nusantara (GBN) pertama kali dibentuk pada tahun 2003 atas usulan Presiden ke-5 RI, Megawati Soekarno Putri. Hingga saat ini GBN telah memiliki 13 angkatan dengan total alumni lebih dari 2.000 orang yang tersebar di berbagai daerah di nusantara. GBN juga merupakan salah satu upaya pemerintah dalam meningkatkan dan memupuk nilai-nilai patriotisme dan nasionalisme generasi muda. 

Sumber :

 


Penulis : Desliana Maulipaksi
Editor :
Dilihat 2880 kali