Kemendikbud Sampaikan Simpati kepada Keluarga Almarhum Guru Tatang  23 Agustus 2016  ← Back

Jakarta, Kemendikbud --- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menyesalkan tindak kekerasan yang merenggut nyawa seorang tenaga pendidik, Tatang Wiganda (37). Tatang merupakan guru olah raga SMA Yayasan Atikan Sunda, Kota Bandung, yang menjadi korban kekerasan pada Senin malam, (22/8/2016).
 
“Kami bergegas melayat keluarga Almarhum kemarin, dan sangat menyesali atas kejadian yang terjadi,” ujar Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Dirjen GTK) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Sumarna Surapranata, di Jakarta, Selasa, (22/8/2016).
 
Pranata mengatakan, tim  Kemendikbud yang diwakili Kepala Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (P4TK) Bandung, Sam John, telah melayat ke rumah duka pada kemarin malam, (22/8/2016). Dalam kesempatan itu, Sam John atas nama Mendikbud Muhadjir Effendy dan keluarga besar Kemendikbud menyampaikan duka cita yang mendalam atas meninggalnya guru Tatang.
 
Wujud simpati dari Kemendikbud juga dilakukan dengan memberikan bantuan dana untuk meringankan beban keluarga yang ditinggalkan. Guru Tatang meninggalkan seorang istri dan dua anak. Anaknya yang pertama (perempuan) berusia 10 tahun, sedangkan anak keduanya (laki-laki) masih berusia tiga tahun.
 
Guru Tatang merupakan korban kekerasan yang terjadi pada hari Senin (22/8/2016), di Jalan AH Nasution, Kelurahan Cicaheum, Kecamatan Kiaracondong, Kota Bandung. Guru olah raga itu menghembuskan napas terakhir saat perjalanan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis.
 
 
Saat ini, pihak berwajib telah mengamankan tiga orang tersangka. Pranata berharap kejadian ini tidak terjadi kembali di masa mendatang, dan berharap proses hukum dapat berjalan dengan baik. 




 
Jakarta, 23 Agustus 2016 
Biro Komunikasi dan Layanan Masyarakat 
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Sumber :

 


Penulis : dian srinursih
Editor :
Dilihat 1268 kali