PGRI Apresiasi Kemendikbud Angkat Pendidikan Karakter Jadi Program Prioritas  08 September 2016  ← Back

Jakarta, Kemendikbud --- Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) menyambut baik dan memberikan apresiasi atas kebijakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mengangkat Pendidikan Karakter menjadi program Prioritas Pendidikan dan Kebudayaan. Kebijakan tersebut ditetapkan sebagai upaya mempersiapkan generasi muda yang tangguh dan berkarakter kuat dalam menghadapi perkembangan zaman.

“Bapak Presiden telah mengamatkan dalam Nawa Cita, untuk menempatkan Pendidikan Karakter pada jenjang pendidikan dasar merupakan elemen yang sangat penting, dengan proporsi untuk Sekolah Dasar 70 persen dan Sekolah Menengah Pertama 60 persen. Untuk menerjemahkan amanat tersebut, kami tempatkan Pendidikan Karakter menjadi Program Prioritas Pendidikan dan Kebudayaan sebagai proses pembentukan generasi muda yang tangguh dan berkarakter,” demikian disampaikan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy dalam acara pembukaan dialog pendidikan, di gedung Guru, kantor Pusat Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI), Jakarta, Kamis (08/09/2016).

Dalam pembukaan dialog pendidikan tersebut, Plt. Ketuan Umum PGRI Unifah Rosyidi menyampaikan apresiasi kepada Kemendikbud telah mengangkat pendidikan karakter menjadi program prioritas pendidikan dan kebudayaan. PGRI mendukung dan menyambut baik tentang penempatan pentingnya pendidikan karakter dalam program pendidikan dan kebudayaan. Pendidikan karakter merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam dalam proses pendidikan dan kebudayaan, dan menjadi bagian dalam proses belajar mengajar di sekolah.

Mendikbud mengatakan, kurikulum yang berlaku saat ini memerlukan perhatian pada penambahan proporsi pendidikan karakter tanpa harus merombak kurikulum. “Untuk itu Kemendikbud menetapkan Program Penguatan Karakter (PPK) dengan menambahkan durasi waktu anak didik di sekolah ataupun di luar sekolah dalam tanggungjawab sekolah sebagai rumah kedua,” ucap Mendikbud.

Dengan adanya PPK, kata Mendikbud, diharapkan dapat menciptakan suasana belajar mengajar yang aman dan kondusif, sehingga para siswa merasa senang belajar di sekolah. Penempatan sekolah sebagai rumah kedua juga diharapkan para siswa dapat mengisi waktunya di sekolah dengan berbagai kegiatan yang positif. “Kegiatan para siswa diluar jam mengajar tersebut dalam bimbingan dan pengawasan sekolah,” jelas Mendikbud.

Mendikbud menambahkan, kegiatan para siswa diluar jam mengajar tersebut merupakan jam pelajaran tambahan dalam rangka penguatan karakter. Kegiatan tersebut dilakukan melalui ko-kurikuler dan ekstrakurikuler yang dapat dilakuakan di sekolah, dan/atau di luar sekolah dalam tanggungjawab sekolah. “Dalam implementasinya, sarana dan prasarana yang digunakan berbasis apa yang dimiliki sekolah saat ini, atau bekerjasama dengan masyarakat, komunitas, dan dunia usaha setempat. Dan struktur pembiayaannya disesuaikan,” tutur Mendikbud.

Implementasi PPK akan dilaksanakan secara bertahap sesuai dengan kapasitas dan kapabilitas satuan pendidikan. Dari pelaksanaan secara bertahap tersebut, diharapkan keberhasilan satuan pendidikan yang menjalankan PPK dapat menjadi teladan atau inspirasi bagi seluruh satuan pendidikan lainnya. “Program PPK diharapkan dapat berjalan lancar dengan keterlibatan dan kolaborasi dari berbagai pihak, yakni guru, orangtua, dan masyarakat,” harap Mendikbud.

Pada kesempatan yang sama, Unifah dalam sambutannya menyampaikan bahwa dengan memberikan prioritas terhadap pendidikan karakter menjadi ikhtiar untuk mengantarkan anak didik menjadi generasi emas berakhlak mulia, tekun, berbudi, teguh, serta gigih dalam mengahadapi berbagai tantangan. “Dalam hal ini guru memegang peranan penting. PGRI sebagai organisasi profesi yang terus berusaha ikut memberikan yang terbaik bagi bangsa. Itu dilakukan sebagai upaya Kemendikbud ini menunjukan iktikad kuat, pemahaman mendalam tentang persoalan pendidikan dan menguraikannya,” kata Unifah.

Selanjutnya, Walikota Lubuklinggau Provinsi Sumatera Selatan SN. Prana Putra Sohe dalam testimoni yang disampaikannya menyampaikan dukungannya terhadap pelaksanaan PPK. “Begitu Bapak Menteri menyampaikan program PPK ini saya setuju. Di kota kami sudah diterapkan sebagai antisipasi bahaya gejala buruk dalam pergaulan di masyarakat yang saat ini memprihatinkan. Sekolah berkewajiban untuk membantu siswa dalam mengisi waktu kosong siswa di luar jam belajar dengan berbagai kegiatan positif sebagai upaya pembetukan karakter siswa yang positif,” ujarnya.