Mendikbud Tinjau Sekolah Rujukan Penguatan Pendidikan Karakter di Jayapura  08 Oktober 2016  ← Back

Jayapura, Kemendikbud -– Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy melakukan peninjauan di sekolah rujukan program Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) di SDN Inpres Kampung Harapan, Kabupaten Jayapura, Jumat (7/10/2016). Dalam kunjungan tersebut Mendikbud melihat dan bertukar pikiran tentang praktik baik Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) di sekolah.

"Karakter itu penting. Kalau karakternya kuat, fondasinya kuat, maka di atasnya dibangun apapun akan baik," disampaikan Mendikbud kepada para guru, anggota Dewan Pendidikan dan Komite Sekolah SD Inpres Kampung Harapan, Jayapura.

Kunjungan ini merupakan wujud penegasan bahwa pelaksanaan PPK didukung dan dilaksanakan dengan sebaran dari Provinsi Aceh hingga Provinsi Papua yang berjumlah 42 sekolah di 22 provinsi, menyusul pada bulan November sebanyak 500 sekolah di 34 provinsi. Selain SDN Inpres Kampung Harapan, terdapat sekolah rujukan lain tingkat SMP yakni SMPN Arso Kab. Keerom, Papua dan SMPN 19 Manokwari, Papua Barat. Implementasi PPK dilakukan secara bertahap dengan mempertimbangkan kondisi infrastruktur, budaya, serta keberagaman penyelenggaraan pendidikan di seluruh wilayah nusantara, termasuk sekolah negeri maupun swasta di wilayah perkotaan maupun pedesaan, bahkan di wilayah 3T (Tertinggal, Terdepan, Terluar).

Terkait dengan kebijakan penguatan pendidikan karakter, Mendikbud menyatakan bahwa pendidikan karakter merupakan upaya revitalisasi manajemen berbasis sekolah, dengan pengembangan kapasitas Kepala Sekolah, Guru, Komite Sekolah, dan peran serta aktif Orang Tua siswa.

Lebih lanjut Mendikbud menjelaskan bahwa PPK lebih memperhatikan harmoni olah hati (etika), olah rasa (estetika), olah raga (kinestetik) dan olah pikir (literasi baca, tulis, hitung). Harmonisasi tersebut diimplementasikan dalam keterpaduan intra-kurikuler, ko-kurikuler, ekstrakurikuler dan non-kurikuler untuk mewujudkan karakter baik siswa. Nilai-nilai utama karakter yang dapat ditumbuhkan adalah religius, nasionalis, mandiri, gotong royong, dan integritas, serta dapat juga disesuaikan dengan nilai-nilai kearifan lokal daerah masing-masing.

“Hanya dengan karakter yang kuat, jati diri bangsa menjadi kokoh dan menumbuhkan daya saing bangsa yang mampu menjawab berbagai tantangan era abad 21”, ujar Mendikbud. Program ini harapannya dapat memberikan penguatan karakter siswa dalam mewujudkan generasi emas 2045 melalui pembelajaran terpadu di dalam dan di luar sekolah dengan kolaborasi sumber-sumber belajar di luar sekolah.

Ia juga menegaskan tidak ada perubahan peraturan pemerintah yang berkaitan dengan Kurikulum 2013, karena implementasi kurikulum tersebut sedang berjalan. "Maka upaya kami adalah bagaimana menambah kandungan K13 dengan prioritas di jenjang pendidikan dasar dalam bentuk kokurikuler, termasuk di dalamnya pembelajaran berbasis kearifan lokal. Itulah yang kemudian disebut Program Penguatan Pendidikan Karakter," tambah Muhadjir.

Program ini diharapkan dapat memberikan penguatan karakter siswa dan mewujudkan pembelajaran terpadu di dalam dan di luar sekolah melalui pelibatan publik dalam mewujudkan pendidikan yang ramah dan menyenangkan.***






Jayapura, 7 Oktober 2016
Biro Komunikasi dan Layanan Masyarakat
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Sumber :

 


Penulis : pengelola web kemdikbud
Editor :
Dilihat 2268 kali