Festival Film Indonesia Bentuk Dukungan Pemerintah terhadap Dunia Perfilman  08 November 2016  ← Back



Jakarta, Kemendikbud
--- Festival Film Indonesia (FFI) 2016 merupakan penyelenggaraan FFI yang ke-38. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) melalui Pusat Pengembangan Perfilman (Pusbangfilm) bekerja sama dengan insan perfilman Indonesia menjadi penyelenggara FFI 2016 dengan tema “Restorasi”. Tema tersebut diangkat sebagai bentuk dukungan pelestarian dan pentingnya film sebagai salah satu warisan budaya.
 
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy mengatakan, pemerintah Indonesia memberikan dukungan penuh terhadap perkembangan dunia perfilman Indonesia. “Insan perfilman Indonesia jangan berhenti berkarya. Masyarakat Indonesia juga harus terus mengapresiasi dengan menonton ke bioskop. Dan yang paling penting, pemerintah Indonesia berada di antaranya, dengan memberi dukungan penuh di bidang perfilman,” ujarnya saat memberikan sambutan di ajang pemberian penghargaan FFI 2016, di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Minggu malam (6/11/2016).
 
Mendikbud menuturkan, film dapat menjadi akses yang dapat digunakan masyarakat untuk menyerap ilmu pengetahuan. Sebuah film yang dapat menginspirasi penontonnya, berpotensi sebagai cara strategis yang dapat digunakan untuk pendidikan, baik generasi saat ini maupun generasi yang akan datang.
 
“Saya membayangkan generasi saat ini dan masa depan nanti memandang cara baru untuk belajar melalui film yang ditonton. Kita bisa meninggalkan jejak sejarah menciptakan inovasi – inovasi baru melihat dunia secara global menemukan peleburan budaya baru untuk pendidikan Indonesia, membentuk budaya berfikir yang dinamis dalam menghadapi perkembangan zaman,” tutur Mendikbud.
 
Sebanyak 21 penghargaan diberikan dalam FFI 2016. Penghargaan Film Terbaik diraih film “Athirah”. Tidak hanya menyabet penghargaan sebagai Film Terbaik FFI 2016, “Athirah” juga mendapatkan lima penghargaan lain, yaitu untuk nominasi Sutradara Terbaik (Riri Riza), Penulis Skenario Adaptasi Terbaik (Salman Aristo dan Riri Riza), Pengarah Artistik Terbaik (Eros Eflin), Penata Busana Terbaik (Chitra Subyakto), dan Pemeran Utama Wanita Terbaik (Cut Mini).
 
Mendikbud Muhadjir Effendy memberikan apresiasi dan ucapan selamat kepada para pemenang FFI 2016. “Kemenangan ini adalah kemenangan kita semua. Kita juga berterima kasih kepada festival film Indonesia yang telah sukses mengeluarkan kembali peristiwa malam ini mari kita mengapresiasi film karya anak bangsa karena saya bangga film Indonesia. Maju terus perfilman Indonesia,” katanya. (Desliana Maulipaksi)
 

Berikut daftar lengkap pemenang FFI 2016:
 
Film Terbaik
Athirah

Sutradara Terbaik 
Athirah - Riri Riza

Penulis Skenario Asli Terbaik
Aisyah, Biarkan Kami Bersaudara - Jujur Prananto

Penulis Skenario Adaptasi Terbaik
Athirah - Salman Aristo dan Riri Riza

Penyunting Gambar Terbaik
My Stupid Boss - Wawan I. Wibowo

Pengarah Sinematografi Terbaik
Salawaku - Faozan Rizal

Pengarah Artistik Terbaik
Athirah - Eros Eflin

Penata Suara Terbaik
Headshot - Fajar Yuskemal, Aria Prayogi dan M. Ichsan Rachmaditta

Penata Musik Terbaik
Ada Apa Dengan Cinta? 2 - Anto Hoed & Melly Goeslaw

Penata Efek Visual Terbaik
Headshot - Andi Novianto

Lagu Tema Film Terbaik
Ada Apa Dengan Cinta? 2 - “RATUSAN PURNAMA” - Musik : Anto Hoed, Melly Goeslaw.
Lirik : Melly Goeslaw

Penata Busana Terbaik
Athirah - Chitra Subyakto

Pemeran Utama Pria Terbaik
My Stupid Boss - Reza Rahadian

Pemeran Utama Wanita Terbaik
Athirah - Cut Mini

Pemeran Pendukung Pria Terbaik
My Stupid Boss - Alex Abbad

Pemeran Pendukung Wanita Terbaik
Salawaku - Raihaanun

Pemeran Anak Terbaik
Salawaku - Elko Kastanya

Film Pendek Terbaik
Prenjak - Sutradara : Wregas Bhanuteja. Produksi : Studio Batu

Film Animasi Terbaik
Surat untuk Jakarta - Sutradara : Andre Sugianto, Aditya Prabaswara, Ardhira Anugrah Putra. Produksi : Pijaro

Film Dokumenter Panjang Terbaik
Gesang Sang Maestro Keroncong. Sutradara : Marselli Sumarno. Produksi : Visinema

Film Dokumenter Pendek Terbaik
Mama Amamapare - Sutradara : Yonri S. Revolt & Febian Kakisina. Produksi : Eagle Institute Indonesia

Sumber :

 


Penulis : pengelola web kemdikbud
Editor :
Dilihat 7026 kali