Kemendikbud Tuan Rumah Forum Pertukaran Pembelajaran Internasional Sanitasi Sekolah  15 November 2016  ← Back


Jakarta, Kemendikbud
– Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menjadi tuan rumah penyelenggaraan Forum Pertukaran Pembelajaran Internasional Sanitasi Sekolah atau Wash (Water, Sanitation, and Hygiene) in Schools International Learning Exchange (WinS-ILE) 2016. Acara ini resmi dibuka oleh Direktur Jendral Pendidikan Dasar dan Menegah (Dirjen Dikdasmen), Hamid Muhammad di Gedung A kemendikbud, Jakarta (14/11/2016).
 
Forum Pertukaran Pembelajaran Internasional Sanitasi Sekolah atau Wash (Water, Sanitation, and Hygiene) in Schools International Learning Exchange (WinS-ILE) 2016 akan berlangsung pada 14 - 18 November 2016 di dua tempat, yaitu di kota Jakarta (Kantor Kemendikbud), dan kota Bandung. Tujuan diselenggarakannya acara ini karena masih banyak ditemukan di daerah-daerah,  fasilitas sekolah yang kurang memadai khususnya untuk masalah kebersihan seperti, kekurangan air, jamban, dan sarana cuci tangan yang harusnya menjadi standar fasilitas untuk setiap sekolah
 
 “Hasil yang diharapkan dari kegiatan ini adalah tersampaikannya pembaruan informasi sanitasi sekolah dari beberapa negara ILE. Dokumen hasil kunjungan sekolah sebagai sumber informasi pengembangan sanitasi sekolah. Dokumen komitmen bersama pengembangan dan peningkatan sekolah,” kata Wowon Widaryat, Direktur  Pembinaan Sekolah Dasar, Ditjen Dikdasmen Kemendikbud.
 
Kepala Perwakilan UNICEF Indonesia, Gunilla Olsson mengapresiasi pemerintah Indonesia yang telah memperhatikan pentingnya lingkungan belajar yang sehat untuk anak-anak. Olsson menambahkan, tujuan dari pembangunan berkelanjutan adalah mengawasi apakah semua anak Indonesia mendapatkan akses lingkungan belajar yang bersih dan aman, termasuk air, sanitasi, serta perilaku hidup bersih dan sehat.
 
Wash (Water, Sanitation and Hygiene) in Schools International Learning Exchange (ILE) dihadiri 150 peserta baik dalam negeri maupun luar negeri, dengan jumlah negara peserta sebanyak 18 negara. Selain itu sejumlah pakar dan aktivis juga datang dan membahas isu-isu strategi terkait sanitasi sekolah. Peserta yang hadir dalam  acara ini antara lain peserta dari luar negeri yang merupakan perwakilan organisasi international UNICEF,UNESCO,GIZ dan SEAMEO RECFON, perwakilan dari negara Asia Selatan, Asia Tenggara, dan Asia Pasifik, yaitu Filipina, Vanuato, Laos, Sri Langka, Bangladesh, Kamboja, Afghanistan, Solomon, Myanmar, Bhutan, China, Papua Nugini, Korea Selatan, Fiji, dan Pakistan. Peserta dari dalam negeri merupakan bagian dari perwakilan berbagai kementerian seperti Kementerian Kesehatan, Kementerian Dalam Negeri, Kemeterian Agama, Kementerian Bappenas, Kementerian Desa, PDT, dan Transmigrasi, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Kementerian Pekerjaan Umum, dan Kementerian Perumahan Rakyat, serta UKS dari 34 provinsi dan kabupaten terpilih. 
 
Forum internasional ini bertujuan memperbarui perkembangan pembangunan sanitasi sekolah dari berbagai negara peserta ILE dengan fokus dan upaya penguatan kelembagaan sanitasi sekolah. Selain itu, forum ini juga bertujuan untuk mempresentasikan perkembangan sanitasi sekolah di Indonesia dan rencana pengintegrasian cuci tangan pakai sabun, manajemen kesehatan menstruasi, dan pengembangan infrastruktur sanitasi sekolah pada program nasional.  Tujuan penyelenggaraan forum ini juga untuk mengetahui pengalaman pemerintah Indonesia dan mengidentifikasi potensi kolaborasi atau kerja sama pengembangan sanitasi sekolah dengan berbagai pihak terkait serta meningkatkan komitmen politik di bidang sanitasi sekolah dan yang terakhir berpartisipasi dalam sesi teknis yang berpengaruh pada sanitasi sekolah seperti sustainable development goals, monitoring dan evaluasi, manajemen kebersihan menstruasi, pembiayaan serta operasional dan pemeliharaan sarana sanitasi sekolah. 
 
Acara ini akan diselenggarakan di dua tempat dengan kegiatan diskusi dan presentasi berkaitan dengan materi sanitasi sekolah akan dilaksanakan di Kantor Kemendikbud. Kemudian kegiatan studi banding dilaksanakan di Kota Bandung. (Silvira, Liviana, Oxsyahna, Deslina Maulipaksi)
Sumber :

 


Penulis : pengelola web kemdikbud
Editor :
Dilihat 2748 kali